Pemuda yang kelahiran tanggal 8 September 1984 di Desa Anyar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara ini memiliki potensi yang luar biasa besar dalam proses perubahan, terutama dalam bidang pertanian. Sosok pemuda yang cukup kreatif dan produktif ini bernama Raden Ratbayun. Ia cukup berani menjauhkan gaya hidup hedonis, hura-hura dan lainnya.
Ia berhasil mengajak para petani di desanya untuk membudidayakan beberapa komuditas buah yang bibitnya merupakan hasil persilangan. Seperti melon, semangka, timun dan labu golden mama yang merupakan hasil persilangan semangka dan labu merah.
Ia sadar, bahwa pertanian merupakan salah satu warisan yang tidak bisa tergantikan oleh sektor lain, karena negeri ini memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang pertanian. Jadi tidak keliru jika pemuda dianggap tulang punggung peradaban dan masa depan untuk membangun pertanian di Indonesia.

Gambar: radarlombok.co.id
Raden Ratbayun yang alumni ITB Bogor ini, empat tahun berjuang untuk melakukan perubahan bagi para petani yang ada disekitarnya. Ini dilakukan bukan hanya sekedar memberikan teori, tapi juga melakukan praktek langsung di lapangan.
Hasil perjuangannya itu baru kelihatan setelah memimpin sebuah kelompok pemuda yang tergabung dalam karang taruna “Semangat Muda” desa Anyar pada awal tahun 2015. Setelah terpilih menjadi ketua karang taruna, Raden Ratbayun tidak tinggal diam. Ia terus memutar otak dan berupaya membantuk generasi muda yang kreatif dan produktif.
Melalui karang taruna, ia mulai melakukan langkah-langkah inovatif untuk memajukan pemuda yang ada di desanya. “Dari dulu Karang Taruna ini sudah ada, namun kegiatan pemudanya lebih banyak sebagai tukang parkir. Sementara kegiatan seremonial yang dilakukan hanya bersifat kegiatan tahunan, seperti pawai takbiran, menyambut tahun baru dan kegiatan-kegiatan lainnya, dan belum ada kegiatan yang mengarah kepada peningkatan kreatifitas bagi generasi mudanya”, kata Raden Kertabayun.
Berawal dari kepritinan itulah, Raden Kertabayun mengumpulkan puluhan pemuda serta membangkitkan semangat juang untuk berkreativitas dengan mengembangkan bidang pertanian. Untuk membangkitkan semangat pemuda ini, dirinya harus menggadaikan sebuah sepeda motor miliknya untuk biaya menyewa lahan.
Setelah satu tahun karang taruna fokus pada bidang budidaya dan persilangan, kini kerja keras Kertabayun dan puluhan pemuda yang tergabung dalam karang taruna membuahkan hasil. Hasil produksi budidaya tidak hanya dirasakan oleh para pemuda yang terjun langsung melakukan budidaya, melainkan juga dirasakan oleh 60 petani yang ikut termotivasi dan mencontoh inovasi para anak muda ini. Total ada 40 hektar lahan pertanian buah yang saat ini ada di Desa Anyar, baik itu yang murni disewa karang taruna untuk budidaya ataupun yang dibudidayakan langsung petani di lahannya.
Dan dilahan seluas sekitar 25 are inilah, ia mengajak para pemuda untuk mengembangkan beberapa tanaman buah, seperti melon, golden mama, bawang merah dan semangka.Tujuan menyewa lahan ini untuk membuka ruang bagi anggota lainnya yang betul-betul mau bekerja dan peduli dengan dunia pertanian. “Arah ke depan karang taruna ini bukan hanya diberikan teori, tapi dalam jangka panjangnya banyak faktor yang kita lihat, diantaranya ada kepedulian terhadap petani. Jadi apa yang dilakukan sekarang ini paling tidak ada dampak terhadap petani sekitar”, jelas Alumni ITB Bogor ini.
Selain itu, kegiatan ini juga sekaligus merubah mindset para remaja melalui pelatihan pemberdayaan ekonomi kreatif remaja pada tingkat SLTA/sederajat. “Jadi kita rubah mindset mereka, agar selesai kuliah tidak semata-mata mengejar menjadi PNS, tetapi kita mengubah mereka agar masuk ke usaha dunia swasta, entah dibidang pertanian, perkebunan, perikanan dan sebagainya”, imbuhnya.
Ketika ditanya mengapa hanya bidang pertanian yang dikembangkan? Raden Ratbayun dengan senyum memberikan jawaban, bahwa untuk mengembangkan sebuah organisasi kepemudaan harus diawali dengan langkah nyata. Karena sebagian besar pemuda ini buruh tani, sehingga dikembangkanlah bidang pertanian. Dalam hal ini, bidang-bidang lainnya bukan tidak dilirik, namun Raden Ratbayun berkeyakinan bila pertanian ini sudah maju, pasti bidang-bidang pekerjaan lainnya akan mudah dilakukan.
Dalam mengembangkan usaha pertanian ini, Karang Taruna Semangat Muda masih terkendala dengan modal. Dan kendala ini sudah diajukan ke pemerintah desa, dan ke Pemda Lombok Utara melalui proposal. Sementara anggota karang taruna yang dibinanya cukup banyak, tetapi yang masuk bekerja dibidang pertanian ini masih bisa dihitung dengan jari dalam arti orang-orang yang betul-betul menentukan sikap yaitu memilih orang yang mau beraktifitas.
Kendati tanaman pertanian baru tiga bulan, namun kini sudah mulai menunjukkan hasil yang cukup positif dengan tamanan melon, golden mama, bawang merah dan semangka F1. Sedangkan lahan tempat menanam melon dan golden mama masih menyewa dengan sewaan Rp. 25 juta selama tiga tahun, yang disewa secara pribadi oleh Raden kertabayun dengan menjual sepeda motor miliknya.
Terkait dengan bangkitnya semangat para pemuda untuk bertani, pejabat Bupati KLU, H. Ashari, SH, MH, saat panen raya (18/11/15) memberikan apresiasi kepada generasi muda khususnya karang tarunan Semangat Muda yang telah menunjukkan sebuah langkah maju, karena kemajuan bangsa dan kemajuan daerah serta desa itu ada pada anak-anak muda yang berkreasi.
Ini dapat dilihat dari semangat karang taruna Semangat muda yang ada di Desa Anyar, yang walaupun memiliki lahan yang sangat minim, namun bisa memberikan hasil yang besar. “Berkat kreasi, motivasi dan pemikiran-pemikiran kreasinya, bisa memberikan semangat motivasi kepada masyarakat kita, khususnya petani sekitar”, katanya.
Karenanya diharapkan, kedepan berkat jiwa atau kreasi dari petani muda yang dimotori oleh karang taruna Semangat Muda bisa merubah pola pikir, sehingga pola tanam bisa menjadi lebih baik. Ia juga minta kepada karang taruna untuk membuat proposal kegiatan, dan Pemda KLU akan siap membantu pemuda yang memiliki kreasi dalam memajukan pertanian KLU.
Sementara Kepala Desa Anyar, Ritanom, SH dalam kesempatan tersebut menceritakan awal mula terbentuknya karang taruna Desa Anyar. “Karang taruna ini awalnya bernama “Obor”, akan tetapi tidak memiliki kegiatan tetap, sehingga setelah kepemimpinan Raden Kertabayun, karang taruna ini diganti namanya menjadi karang taruna Semangat Muda Desa Anyar”, jelas Ritanom.
Kini saatnya pemuda di Indonesia melirik dan beralih untuk turut membangun pertanian di Indonesia. Jika pemuda memulainya dari sekarang, jangan heran lima atau sepuluh tahun mendatang dunia akan gempar melihat kemajuan bidang pertanian dan kedigdayaan Indonesia makin dikagumi oleh negara lain.
Raden Ratbayun, Sosok Dibalik Perubahan Karang Taruna "Semangat Muda" Desa Anyar