Sep 30, 2015

Pesan Penting Imam Syafi’i yang Wajib Anda Tahu

Saudaraku, sebelum Imam Syafi’i wafat, Imam Syafi’i berwasiat kepada para muridnya dan sempat mengajak para sahabatnya untuk membuat suatu perubahan terhadap jiwa mereka ke arah yang lebih baik lagi. Imam Syafi’i menyebutkan bahwa barangsiapa yang ingin meninggalkan dunia ini dalam keadaan selamat, maka laksanakanlah/amalkanlah 10 perkara berikut ini.


HAK (KEWAJIBAN) KEPADA DIRI, yaitu dengan cara: mengurangi tidur, mengurangi makan, mengurangi percakapan (yakni percakapan yang sama sekali tidak bermanfaat), serta selalu ikhlas dan bersyukur dalam menerima rezeki yang ada.


HAK (KEWAJIBAN) KEPADA MALAIKAT MAUT, yaitu dengan cara: menqhadha’kan segala kewajibannya yang tertinggal, dengan memohon dan mendapatkan maaf dari orang yang telah kita zalimi, mempersiapkan diri (membuat persediaan) untuk mati serta merasa bahwa diri kita sangat cinta kepada ALLAH SWT.


HAK (KEWAJIBAN) KEPADA KUBUR, yaitu dengan cara: membuang tabiat kegemarannya dalam menabur fitnah, jangan suka kencing merata-rata, memperbanyak sholat tahajjud serta selalu membantu orang-orang yang dizalimi.


HAK (KEWAJIBAN) KEPADA MUNKAR DAN NAKIR, yaitu dengan cara: tidak berdusta (janganlah berkata dusta), jujur (sering berkata benar), meninggalkan segala bentuk maksiat, serta memberi nasihat (nasehat-menasehati).


HAK (KEWAJIBAN) KEPADA MIZAN, yaitu dengan cara: menahan (sikap) kemarahannya, perbanyaklah berdzikir (dzikrullah), selalu ikhlas dalam amalan-amalannya, serta sanggup menanggung (berbagai) kesusahan/ kesulitan.


HAK (KEWAJIBAN) KEPADA SIRAT, yaitu dengan cara: membuang tabiatnya yang suka mengumpat, bersikap wara’, senang dan suka membantu orang yang beriman, serta senang berjamaah (suka hidup dalam suasana berjamaah).


HAK (KEWAJIBAN) KEPADA PENJAGA NERAKA (MALIKAT MALIK), yaitu dengan cara: menangis takut kepada ALLAH SWT, memperbanyak sedekah, selalu berbuat kebaikan terhadap kedua orang tua (ibu dan bapa) serta memperbaiki akhlaknya.


HAK (KEWAJIBAN) KEPADA PENJAGA SYURGA (MALIKAT RIDWAN), yaitu dengan cara: Ridho terhadap Qhadha’ ALLAH SWT, serta selalu bersyukur atas karunia Allah SWT dan bertaubat.


HAK (KEWAJIBAN) KEPADA BAGINDA RASULULLAH MUHAMMAD SAW, yaitu dengan cara: sering bershalawat kepada Rasulullah SAW, selalu berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah SAW, serta berlomba-lomba (bersaing) dalam memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.


HAK (KEWAJIBAN) KEPADA ALLAH SWT, yaitu dengan cara: Mengajak umat manusia menuju arah kebaikan, mencegah umat manusia dari hal kemungkaran, serta suka terhadap ketaatan (taat pada Allah SWT) dan membenci berbagai kemaksiatan.


Semoga kita bisa mengamalkannya dan mendapat reward dari Allah SWT. Amin.



Pesan Penting Imam Syafi’i yang Wajib Anda Tahu

Nasihat Indah dari Gus Mus (KH Mustofa Bisri)

Reminder pesan Gus Mus untuk mengaktualkan jiwa dan batin kita.


1.Kebenaran kita berkemungkinan salah, kesalahan orang lain berkemungkinan benar. Hanya kebenaran Tuhan yang benar-benar benar.


2. Kalau Anda boleh meyakini pendapat Anda, mengapa orang lain tidak boleh.


3. Jangan banyak mencari banyak, carilah berkah. Banyak bisa didapat dengan hanya meminta. Tapi memberi akan mendatangkan banyak dan berkah.


4. Tidak ada alasan untuk tak bersedekah kepada sesama. Karena sedekah tidak harus berupa harta. Bisa berupa ilmu, tenaga, bahkan senyum.


5. Apa yang kita makan, habis. Apa yang kita simpan, belum tentu kita nikmati. Apa yang kita infakkan justru menjadi rizki yang paling kita perlukan kelak.


6. Abadikan kebaikanmu dengan melupakannya.


7. Tawakkal mengiringi upaya. Doa menyertai usaha.


8. “Berkata baik atau diam” adalah pesan Nabi yang sederhana tapi sungguh penting dan berguna untuk diamalkan dan disosialisasikan.


9. Janganlah setan terang-terangan engkau laknati dan diam-diam engkau ikuti.


10.Mau mencari aib orang? Mulailah dari dirimu !


11. Hati yang bersih dan pikiran yang jernih adalah suatu anugerah yang sungguh istimewa. Berbahagialah mereka yang mendapatkannya.


12.Meski sudah tahu bahwa memakai kaca mata hitam pekat membuat dunia terlihat gelap, tetap saja banyak yang tak mau melepaskannya.


13. Awalilah usahamu dengan menyebut nama Tuhanmu dan sempurnakanlah dengan berdoa kepadaNya.


14.Ada pertanyaan yang ‘tidak bertanya’; maka ada jawaban yang ‘tidak menjawab’. Begitu.


15. Sambutlah pagi dengan menyalami mentari, menyapa burung-burung, menyenyumi bunga-bunga, atau mendoakan kekasih. Jangan awali harimu dengan melaknati langit.


16.  Wajah terindahmu ialah saat engkau tersenyum. Dan senyum terindahmu ialah yang terpantul dari hatimu yang damai dan tulus…


Selamat pagi selamat beraktivitas



Nasihat Indah dari Gus Mus (KH Mustofa Bisri)

Pikiran Besar, Pikiran Sedang dan Pikiran Kecil

Menarik mengamati perkataan dari Eleanor Roosevelt, istri mantan Presiden USA yang mengatakan :


“Small Minds discuss people, Average Minds discuss events, Great Minds discuss ideas”.


Pikiran Kecil membicarakan orang. Pikiran Sedang membicarakan peristiwa. Pikiran Besar membicarakan gagasan.


Maka sebagai akibatnya…


PIKIRAN KECIL akan menghasilkan GOSIP.

PIKIRAN SEDANG akan menghasilkan PENGETAHUAN.

PIKIRAN BESAR akan menghasilkan SOLUSI.


Ketiga jenis pikiran ini ADA di dalam setiap otak kita. Pikiran mana yg lebih mendominasi kita, begitulah apa yg dihasilkannya.


Kalo setiap saat otak kita dipenuhi oleh Pikiran Kecil, maka kita akan selalu asyik dgn urusan orang lain, namun tdk mnghasilkan apa2, kecuali perseteruan.


Tetapi bila Pikiran Besar yg mendominasi, maka ia akan aktif menemukan terobosan baru.


PIKIRAN KECIL senang menggunakan kata tanya “SIAPA”.

PIKIRAN SEDANG senang mnggunakan kata: “ADA APA”.

PIKIRAN BESAR selalu memanfaatkan kata tanya: “MENGAPA & BAGAIMANA”.


Dalam melihat satu peristiwa yg sama, misalnya jatuhnya buah apel dari pohonnya, akan cenderung ditanggapi berbeda.


PIKIRAN KECIL akan tertarik dgn pertanyaan: “SIAPA SIH YG KEMARIN KEJATUHAN BUAH APEL?”

Pikiran Sedang akan bertanya: “APAKAH SEKARANG BERARTI SUDAH MULAI MUSIM PANEN BUAH APEL?”

Sedangkan Si PIKIRAN BESAR : “MENGAPA BUAH APEL ITU JATUH KE BAWAH, BUKANNYA KE ATAS?”


Dan..pikiran yg terakhir itulah yg konon menginspirasi SIR ISAAC NEWTON menemukan TEORI GRAVITASI-nya yang sangat terkenal!


Tidak ada satupun prestasi atau karya di dunia ini yg dihasilkan oleh Pikiran Kecil.


Di samping itu, ketiga jenis pikiran ini juga mmpunyai ‘MAKANAN’ FAVORIT yg berbeda.


Si PIKIRAN KECIL biasanya senang “melahap” TABLOID, INFOTAINMENT, KORAN MERAH.

Si PIKIRAN SEDANG amat berselera dgn KORAN BERITA.

Si PIKIRAN BESAR memilih BUKU yg membangkitkan INSPIRASI.


Semoga pikiran2 kita didominasi oleh Pikiran Besar (Great Minds).



Pikiran Besar, Pikiran Sedang dan Pikiran Kecil

Sep 29, 2015

Belajar dari Nokia: Teruslah Berinovasi

Ketika Nokia resmi mundur dari panggung bersejarah, saat konferensi pers, CEO Nokia Jorma Ollila mengumumkan persetujuan akuisisi Microsoft terhadap Nokia, dia mengatakan kalimat terakhir : “Kami tidak melakukan sesuatu kesalahan, tapi saya tidak tahu mengapa kami kalah.”


Lalu, bersama-sama dengan puluhan eksekutif Nokia-nya tidak tahan menitikan air mata.

Nokia merupakan perusahaan yang mengagumkan, Nokia tidak melakukan sesuatu yang salah, tapi dunia berubah terlalu cepat.


Mereka terlena, terlewatkan belajar, terlewatkan perubahan, dan akhirnya kehilangan kesempatan !


Juga, mereka bukan saja melewatkan kesempatan untuk membuat uang, tetapi kesempatan untuk bertahan hidup.


Jika kita “tidak berubah”, maka posisi kita akan tergantikan.


Jika PIKIRAN kita tidak mengikuti perkembangan zaman, bersiaplah utk segera tersingkir …


HIKMAH CERITA :


1. Keunggulan kemarin akan digantikan oleh trend / kecenderungan esok, tidak segera mengubah cara berpikir akan mati pelahan-lahan !


2. Mengubah diri sendiri namanya kelahiran kembali, diubah oleh orang lain namanya tersingkir !


Berusahalah sebaik yang kita bisa, selebihnya biar menjadi takdir atas ikhtiar kita.


Tetap semangat…..



Belajar dari Nokia: Teruslah Berinovasi

Cicak di Dinding dan Keyakinan Utuh

Seandainya kita adalah seekor cicak, mungkin sudah sejak dulu berteriak, “Ya Allah, Kau salah rancang dan keliru cetak!”


Sebab cicak adalah binatang dengan kemampuan terbatas. Dia hanya bisa merayap meniti dinding. Langkahnya cermat. Jalannya hati-hati, sedangkan semua yang ditakdirkan sebagai makanannya, memiliki sayap dan mampu terbang kemana-mana. Andai dia berpikir sebagai manusia, betapa nelangsanya. “Ya Allah,” mungkin begitu dia mengadu, “Bagaimana hamba dapat hidup jika begini caranya? Lamban saya bergerak dengan tetap harus memijak, sedang nyamuk yang lezat itu melayang diatas, cepat melintas, dan kemanapun bebas.” Betapa sedih dan sesak menjadi seekor cicak.


“Barang siapa memperbagus hal-hal tersembunyinya, niscaya Allah jelitakan apa yang tampak dari dirinya. Barang siapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, niscaya Allah baikkan hubungannya dengan sesama. Barang siapa disibukkan oleh urusan agamanya, maka Allah yang akan mencukupinya dalam perkara dunia.” (‘Umar ibn ‘Abdil ‘Aziz).


Namun, mari ingat sejenak bhwa ketika kecil dulu, orangtua dan guru-guru mengajak kita mendendang lagu tentang hakikat rizqi. Lagu itu berjudul, ‘Cicak cicak di dinding’.


cicak dan nyamukBahwa tugas cicak memang hanya berikhtiar sejauh kemampuan. Karena soal rizqi, Allah-lah yang memberi jaminan. Maka kewajiban cicak hanya diam-diam merayap. Bukan cicak yang harus datang menerjang, bukan cicak yang hrus mencari dengan garang, bukan cicak yang hrus mengejar dengan terbang.


“Datang seekor nyamuk.”


Allah Yang Maha Mencipta, tiada cacat dalam penciptaan-Nya. Allah Yang Maha Kaya, atas-Nya tanggungan hidup utk semua yang telah dijadikan-Nya. Allah Yang Maha Memberi rizqi, sungguh lenyapnya seisi langit dan bumi tak mengurangi kekayaan-Nya sama sekali. Allah Yang Maha Adil, takkan mungkin Dia bebani hamba-Nya melampaui kesanggupannya. Allah Yang Maha Pemurah, maka Dia jadikan jalan karunia bagi mahluk-Nya amatlah mudah.


“Datang seekor nyamuk.”


Allah yang mendatangkan rizqi itu. Betapa dibanding ikhtiyar cicak yang diam2 merayap, perjalanan nyamuk utk mendatangi sang cicak sungguh lebih jauh, lebih berliku, dan lebih dahsyat. Jarak dan waktu memisahkan keduanya, dan Allah dekatkan sedekat-dekatnya. Bebas si nyamuk terbang kemana jua, tapi Allah bimbing ia supaya menuju pada sang cicak yang melangkah bersahaja. Ia tertakdir dengan bahagia, menjadi rizqi bagi sesama mahluk-Nya, sesudah juga menikmati rizqi selama waktu yang ditentukan oleh-Nya.


“Dan tiada dari segala yang melata di bumi melainkan atas tanggungan Allah-lah rizqinya. Dia Maha Mengetahui tempat berdiam dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab Lauhul Mahfuzh yang nyata.” (QS. Huud [11]: 6)


‘Daabbah,’ demikian menurut sebagian mufassir, “Adalah kata utk mewakili binatang2 yang hina bersebab rendahnya sifat mereka, terbelakang cara bergeraknya, kotor keadaanya, liar hidupnya, dan bahkan bahaya dpt ditimbulkan.” Allah menyebut ‘Daabbah’ diayat ini, seakan-akan untuk menegaskan; jika binatang-binatang rendahan, terbelakang, kotor, liar, dan berbahaya saja Dia jamin rizqinya, apalah lagi manusia.


Salim A. Fillah dalam buku Lapis-lapis Keberkahan.



Cicak di Dinding dan Keyakinan Utuh

Sosok Menyenangkan Lebih Disukai Anak

Para peneliti dari Concordia University dan University of Ottawa menunjukkan, bahwa anak kecil bisa sangat selektif dalam memilih hendak belajar dari siapa. Penulis senior Diane Poulin-Dubois mengatakan mereka sudah tahu bahwa beberapa anak prasekolah lebih sering belajar dari individu yang dirasa lebih meyakinkan ketimbang individu yang kurang akurat dan cuek, dilansir dari laman Medindia.


Para peneliti mengungkapkan bahwa anak kecil (maaf) tak sebodoh yang kita kira. Kasus ini terutama berlaku bagi anak yang pandai membaca pikiran orang lain.


cara mendidik anak yang baik | beritabroadcastAnak-anak juga tampak lebih memilih belajar dari individu yang lebih menyenangkan, percaya diri dan menarik dan sama sekali tak berkaitan dengan tingkat kecerdasan. Para peneliti berspekulasi bahwa kemampuan sosial-kognitif tertentu bisa menjelaskan perbedaan belajar ini, tambahnya.


Dalam studi tersebut, muncul sebuah pola yang jelas: anak-anak yang memiliki intuisi terhadap pikiran dan keinginan figur tersebut lebih percaya pada individu yang memiliki akurasi verbal, ketimbang mereka yang menunjukkan kekuatan. Itu sebabnya anak dengan kemampuan membaca pikiran tak sepolos yang diduga.


Penulis utama, Patricia Brosseau-Liard mengingatkan bahwa teori kemampuan pikiran ini hanyalah merupakan varian kecil. Meski teori pikiran ini bisa memprediksi kecenderungan anak untuk secara selektif memilih belajar dari individu yang lebih akurat, ini tidak lantas menjelaskan seluruh kemampuan tersebut. Ada banyak variabel lainnya yang mempengaruhi pilihan belajar, termasuk hal-hal sosial dan kognitif, jelasnya.



Sosok Menyenangkan Lebih Disukai Anak

Cicak di Dinding dan Keyakinan Utuh

Seandainya kita adalah seekor cicak, mungkin sudah sejak dulu berteriak, “Ya Allah, Kau salah rancang dan keliru cetak!”


Sebab cicak adalah binatang dengan kemampuan terbatas. Dia hanya bisa merayap meniti dinding. Langkahnya cermat. Jalannya hati-hati, sedangkan semua yang ditakdirkan sebagai makanannya, memiliki sayap dan mampu terbang kemana-mana. Andai dia berpikir sebagai manusia, betapa nelangsanya. “Ya Allah,” mungkin begitu dia mengadu, “Bagaimana hamba dapat hidup jika begini caranya? Lamban saya bergerak dengan tetap harus memijak, sedang nyamuk yang lezat itu melayang diatas, cepat melintas, dan kemanapun bebas.” Betapa sedih dan sesak menjadi seekor cicak.


“Barang siapa memperbagus hal-hal tersembunyinya, niscaya Allah jelitakan apa yang tampak dari dirinya. Barang siapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, niscaya Allah baikkan hubungannya dengan sesama. Barang siapa disibukkan oleh urusan agamanya, maka Allah yang akan mencukupinya dalam perkara dunia.” (‘Umar ibn ‘Abdil ‘Aziz).


Namun, mari ingat sejenak bhwa ketika kecil dulu, orangtua dan guru-guru mengajak kita mendendang lagu tentang hakikat rizqi. Lagu itu berjudul, ‘Cicak cicak di dinding’.


cicak dan nyamukBahwa tugas cicak memang hanya berikhtiar sejauh kemampuan. Karena soal rizqi, Allah-lah yang memberi jaminan. Maka kewajiban cicak hanya diam-diam merayap. Bukan cicak yang harus datang menerjang, bukan cicak yang hrus mencari dengan garang, bukan cicak yang hrus mengejar dengan terbang.


“Datang seekor nyamuk.”


Allah Yang Maha Mencipta, tiada cacat dalam penciptaan-Nya. Allah Yang Maha Kaya, atas-Nya tanggungan hidup utk semua yang telah dijadikan-Nya. Allah Yang Maha Memberi rizqi, sungguh lenyapnya seisi langit dan bumi tak mengurangi kekayaan-Nya sama sekali. Allah Yang Maha Adil, takkan mungkin Dia bebani hamba-Nya melampaui kesanggupannya. Allah Yang Maha Pemurah, maka Dia jadikan jalan karunia bagi mahluk-Nya amatlah mudah.


“Datang seekor nyamuk.”


Allah yang mendatangkan rizqi itu. Betapa dibanding ikhtiyar cicak yang diam2 merayap, perjalanan nyamuk utk mendatangi sang cicak sungguh lebih jauh, lebih berliku, dan lebih dahsyat. Jarak dan waktu memisahkan keduanya, dan Allah dekatkan sedekat-dekatnya. Bebas si nyamuk terbang kemana jua, tapi Allah bimbing ia supaya menuju pada sang cicak yang melangkah bersahaja. Ia tertakdir dengan bahagia, menjadi rizqi bagi sesama mahluk-Nya, sesudah juga menikmati rizqi selama waktu yang ditentukan oleh-Nya.


“Dan tiada dari segala yang melata di bumi melainkan atas tanggungan Allah-lah rizqinya. Dia Maha Mengetahui tempat berdiam dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab Lauhul Mahfuzh yang nyata.” (QS. Huud [11]: 6)


‘Daabbah,’ demikian menurut sebagian mufassir, “Adalah kata utk mewakili binatang2 yang hina bersebab rendahnya sifat mereka, terbelakang cara bergeraknya, kotor keadaanya, liar hidupnya, dan bahkan bahaya dpt ditimbulkan.” Allah menyebut ‘Daabbah’ diayat ini, seakan-akan untuk menegaskan; jika binatang-binatang rendahan, terbelakang, kotor, liar, dan berbahaya saja Dia jamin rizqinya, apalah lagi manusia.


Salim A. Fillah dalam buku Lapis-lapis Keberkahan.



Cicak di Dinding dan Keyakinan Utuh

Sep 28, 2015

Surat Untuk Presiden RI dari Salah Satu Pengguna Linux

Kepada Yth. Presiden RI


Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Presiden RI yang terhormat, sebelumnya saya mohon maaf atas kelancangan dan ketidaksopanan saya ini. Mohon maaf juga bila surat (yang mungkin dianggap tidak penting) ini mengganggu kesibukan njenengan. Sekali lagi saya mohon maaf.


Nama saya Rania, salah satu dari sekian juta rakyat njenengan yang tinggal dan hidup selama bertahun-tahun di Indonesia, negara yang njenengan pimpin saat ini. Selain sebagai seorang rakyat, saya mengirim surat ini juga sebagai seorang pengguna Linux tanah air.


linux | berita broadcastMungkin njenengan tak peduli dan kurang begitu tertarik dengan barang yang namanya Linux. Namun, menurut pribadi saya, eksistensi Linux di negera ini cukup penting untuk menuju sebuah kemandirian teknologi bangsa.


Dari beberapa media, saya juga tahu keadaan Indonesia hari ini tak begitu baik (bila tidak mau dikatakan buruk). Permasalahan ekonomi, sosial dan segala tetek bengek lainnya selalu mewarnai negara yang Bapak pimpin. Sebagai rakyat yang masih bodoh, saya hanya mampu membantu lewat doa, semoga yang mimpin negara besar ini benar-benar mampu menjadi orang yang sabar, inovatif, ulet dan mampu menjadi pemberi solusi, dalam bahasa anehnya Problem Solver.


Kembali ke posisi saya sebagai pengguna Linux di Indonesia. Pak, saya tidak begitu tahu menahu soal investasi yang diberikan pihak Microsoft pada bangsa ini. Yang saya tahu, pihak Microsoft itu malah merupakan salah satu item yang yang membuat kita melarat. Setidaknya ada dua pilihan, antara melarat dan amoral.


Lha bagaimana ndak melarat coba, kalau semua komputer-komputer yang ada di pemerintahan yang jumlahnya seabrek menggunakan sistem operasi Windows sedangkan untuk satu komputer saja perlu biaya lisensi yang harganya melebihi penghasilan bapak saya perbulan. Belum lagi nanti kalau ada rilis terbaru pasti akan ada yang namanya upgrade dan pembaharuan perangkat untuk menyesuaikan kebutuhan dari perangkat lunak yang digunakan. Sekali lagi, biayanya itu mahal Pak, dan komputer itu tidak hanya di kantor-kantor pemerintahan. Rakyat-rakyat njenegan juga banyak yang menggunakan barang ajaib ini.


Di sisi lain, para pengguna komputer di Indonesia cenderung masih gemar dengan yang namanya barang bajakan. Kalau menggunakan barang bajakan memang sih tidak perlu membayar, namun saya yakin njengan adalah orang pinter yang tahu jelas mengenai hitam-putihnya barang bajakan serta dampak negatifnya sekalian.


Di tengah kesibukan njenengan mengurus pelbagai permasalahan ini dan itu, saya mohon luangkanlah satu menit saja dari waktu yang Bapak punya untuk kembali melihat potensi Linux yang dapat membantu bangsa ini.


Bukanlah saya orang yang suka muluk-muluk. Saya punya banyak teman sesama pengguna Linux, lebih tepatnya penggiat Open Source. Kami hidup di dalam suatu komunitas yang mengedepankan kebersamaan, kebebasan berbagi pengetahuan dan kelegalan perangkat lunak. Meski kami bukan orang-orang politik, namun sering sekali kami merasa tersakiti karena beberapa kebijakan yang diambil oleh pemerintah.


Salah satu hal yang sampai saat ini masih menyakiti kami adalah ketika materi-materi pengajaran di bangku sekolah masih didominasi dengan materi dari perangkat lunak close source. Mungkin njenengan kurang begitu ngeh bagaimana rasa sakit yang kami maksudkan ini.


Jadi begini, Pak. Indonesia memiliki sebuah proyek bernama Indonesia Goes Open Source (IGOS). Proyek ini sejatinya adalah proyek yang diresmikan oleh lima menteri yang menjabat beberapa tahun silam. Secara garis besar, tujuan diadakannya proyek ini adalah sebagai bentuk nyata untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam bidang teknologi perangkat lunak. Namun sayang, beberapa tahun silam pula, ada menteri yang tiba-tiba mengadakan MoU dengan pihak Microsoft, naasnya meneteri tersebut adalah salah satu menteri yang dulunya ikut merilis proyek IGOS.


Bila keadaanya seperti ini terus, bagaimana mungkin produk lokal dapat berkembang bila tidak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak? Termasuk di dalamnya adalah dukungan dari pemerintah. Rekan-rekan sekolah saya sering sekali beranggapan Linux itu susah dan lebih memilih menggunakan perangkat lunak bajakan ketimbang peragkat lunak legal. Padahal Linux bukanlah momok yang patut ditakuti layaknya koruptor. Tentu saja ini adalah imbas daripada minimnya pembelajaran dan pengenalan Linux di sekolah-sekolah.


Bukan saya bermaksud membanding-bandingkan atau bagaimana, meski pada beberapa hal saya kurang suka, namun pada masalah ini saya salut dengan Tiongkok. Setidaknya mereka berani mengambil tindakan untuk memopulerkan produk teknologi mereka sendiri di negara mereka sendiri. Bahkan mereka menolak menggunakan mesin pencari Google dan lebih menekankan pada penggunanaan mesin pencari buatan mereka sendiri yang bernama Baidu. Sebuah tindakan berani, menurut saya.


Pak Jokowi, soal Linux, Indonesia bukanlah negara yang tertinggal. Sejatinya kita adalah negara yang cukup produktif (meskipun belum mendapat dukungan secara nyata dan signifikan). Indonesia punya produk Linux bernama Blankon yang telah diakui dunia. Hal tersebut terbukti dengan masuknya Blankon ke dalam jajaran distribusi Linux dunia di laman distrowatch.com. Selain itu kita juga punya IGOS Nusantara yang begitu getol mempromosikan Indonesia melalui desktopnya yang cantik nan indah. Ditingkat daerah ada Grombyang OS, Asril OS, Linux Biasawae dan ratusan karya lain yang sampai saat ini belum ter-list dan termanajemen dengan baik oleh pemerintah. Mereka hanya berkembang di komunitas dan sedang mencoba berkembang keluar dengan segala kemadirian dan keterbatasan.


Sampai pada bagian ini sejujurnya saya khawatir njenengan bingung dengan semua yang saya sampaikan ini. Pada intinya, saya dan tentunya teman-teman pengguna Linux di seluruh Indonesia, akan senantiasa siap dan berkenan untuk memajukan NKRI di bidang teknologi perangkat Lunak. Kami percaya dan kami yakin sekali bahwa dunia per-Linux-an Indonesia dapat memberikan kontribusi yang baik untuk negara ini.


Satu hal saja yang kami butuhkan, dukungan pemerintah. Ya, mungkin itu saja. Setidaknya dengan hal tersebut para pengguna komputer yang jumlahnya cukup banyak itu akan menjadi melek dan paham soal sisi buruk dari pembajakan perangkat Lunak.


Oh iya, agar tidak salah paham. Saya menulis surat ini lantaran saya membaca sebuah berita yang mengatakan bahwa njenengan, pada sebuah acara, mengatakan agar kemajuan teknologi tidak hanya menguntungkan satu pihak dan seterusnya pada Selasa 22 Spetember 2015 lalu. Jawaban sementara dari saya dan rekan-rekan untuk permintaan Bapak sementara ini adalah Linux.


Saya bukanlah programmer, hacker, atau ahli di bidang komputer. Saya hanya seorang yang mencoba menjadi orang yang pedulia. Saya sekedar sastrawan Linux, itu saja. Semoga Bapak Jokowi berkenan untuk membantu Indonesia menuju sebuah kemerdekaan. Merdeka!


Terimakasih dan sekali lagi, maaf untuk kelancangan ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Yogyakarta, 27 September 2015

Seorang Pengguna Linux Tanah Air



Surat Untuk Presiden RI dari Salah Satu Pengguna Linux

Semarak Bulan Bahasa (SBB )

Salam Pendidikan, Sastra dan Budaya!


Yuk, ikuti pelbagai lomba dalam kegiatan Semarak Bulan Bahasa (SBB ) yang diselenggarakan oleh HMJ Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP, Untirta.


Lomba yg diadakan adalah:


# Se-Banten

1. Musikalisasi Puisi (Tingkat Pelajar dan Mahasiswa/Umum)

2. Baca Puisi (Tingkat Pelajar dan Mahasiswa/Umum)

3. Monolog (Tingkat Pelajar)

4. Debat Bahasa (Tingkat Pelajar dan Mahasiswa PBI)

5. Baca Berita (Tingkat Pelajar)


# Se-Nasional

1. Cipta Puisi (Tingkat Pelajar dan Mahasiswa/Umum)

2. Cipta Cerpen (Tingkat Pelajar dan Mahasiswa/Umum)


Tempat pendaftaran:

Belakang Rektorat, samping Masjid Untirta, dibuka mulai pukul 08.00 s.d.16.00 WIB. Pendaftaran dibuka sejak tgl 21 September s.d. 10 Oktober 2015.

(cipta puisi dan cipta cerpen sampai tgl 16 Oktober 2015).


Yuuk! Kembangkan kemampuan kalian dengan Pendidikan, Sastra dan Budaya.


Info lebih lanjut hubungi

1. Nadia: 083819172234

2. Nanda: 085692286164



Semarak Bulan Bahasa (SBB )

Riset Ungkap Fakta Mencengangkan tentang Sabun Antibakteri

Sabun pencuci tangan yang mengandung bahan kimia tertentu yang digembar-gemborkan bisa membunuh kuman berbahaya ternyata manfaatnya tidak lebih baik dari sabun biasa. Riset menyimpulkan bahwa sabun antibakteri baru efektif membunuh kuman melampaui sabun biasa setelah digunakan selama 9 jam. Penelitian ini dilakukan oleh Journal of Antimicrobial Chemoterapy dengan menguji 12 strain bakteri yang “diadu” dengan sabun yang mengandung 0.3 persen triklosan. Jumlah triklosan itu adalah angka maksimum dari kandungan antibakteri yang ditetapkan di negara-negara Eropa, China, Kanada, dan Australia. Kemudian pada percobaan kedua digunakan sabun biasa.


sabun cuci tangan antibakteri

Ilustrasi



Sebelumnya, pada tahun 2013 Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mendorong perusahaan untuk membuktikan sabun antibakteri yang diproduksi aman dan lebih efektif dari pada sabun biasa dalam mencegah penyebaran infeksi.


Namun, studi terbaru yang menghubungkan resistensi antibiotik dengan masalah hormon justru memicu dilakukannya evaluasi atau kajian ulang dari otoritas Keselamatan Makanan dan Obat AS (FDA), tetapi belum diterbitkan keputusan pembatasan resmi.


Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Jurnal Kemoterapi Antimikrobial melaporkan bahwa kebiasaan mencuci tangan dengan sabun antibakteri ternyata tidak memberikan perbedaan yang signifikan dalam memberikan perlindungan dari kuman sebagaimana mencuci tangan dengan sabun biasa.


Bahkan, penelitian menunjukkan, zat kimia pembunuh bakteri seperti triclosan hanya akan efektif setelah digunakan selama 9 jam.


“Namun, jika kurang dari 6 jam saja, maka tidak memberikan perbedaan nyata di antara kedua sabun itu,” tulis para peneliti dari hasil percobaan mereka.


Untuk meneliti kemampuan zat triclosan dalam membunuh kuman, tim peneliti menempatkan 20 strain bakteri berbahaya, termasuk di antaranya Escherichia coli, Listeria monocytogenes,dan Salmonella enteritidis, di cawan petri yang kemudian diberikan sabun antibakteri dan sabun biasa.


Sampel dari percobaan ini kemudian dipanaskan ke suhu 22 atau 40 derajat celsius untuk menyimulasikan paparan dari udara panas atau air hangat selama 20 detik—durasi yang dianjurkan WHO dalam mencuci tangan.


Tim peneliti ini kemudian menyebarkan bakteri itu pada tangan 16 orang dewasa—yang sudah dilarang menggunakan sabun pencuci tangan antibakteri selama setidaknya satu minggu.


Mereka kemudian diminta untuk mencuci tangan mereka selama 30 detik dengan menggunakan sabun antibakteri atau sabun biasa dengan air bersuhu 4 derajat celcius.


Untuk keseluruhan tes ini, peneliti menggunakan sabun antibakteri yang mengandung 0,3 persen triclosan—batas maksimum kandungan triclosan yang dibolehkan di Uni Eropa, Kanada, Australia, China, dan Jepang, kata peneliti utama Min Suk Rhee dari Universitas Korea di Seoul.


Peneliti mendapati tidak ada perbedaan signifikan antara sabun antibakteri dan sabun biasa. Mereka kemudian memutuskan untuk melihat apakah merendam tangan dalam sabun antibakteri akan menunjukkan hasil berbeda.


Setelah dilakukan perendaman, ternyata diketahui bahwa sabun yang mengandung triclosan baru bekerja lebih efektif setelah 9 jam digunakan. Para peneliti menilai ini merupakan jangka waktu yang sangat lama bagi orang untuk mencuci tangan.


Oleh karena itu, dengan temuan ini, para peneliti mendesak agar konsumen diberikan kesadaran bahwa sabun antibakteri tidak menjamin perlindungan kuman.


“Tindakan pemasaran yang menggembar-gemborkan efektivitastriclosan harus dilarang karena dapat membingungkan konsumen,” kata Dr Min.


Sejumlah produsen pembuat sabun bahkan telah berhenti menggunakan triclosan. Menurut Min, kini hanya tersisa 13 dari 53 sabun antibakteri yang diteliti pada tahun 2014 yang masih mengandung bahan kimia.


Menurut data tahun 2009 dari Skema Pemberitahuan dan Penilaian Industri Kimia Nasional, triclosan di Australia umumnya digunakan pada produk perawatan tubuh, kosmetik, produk obat, dan bahan pembersih.


Bahan kimia yang tidak diproduksi di Australia ini memiliki toksisitas oral dan dermal akut rendah pada hewan, tetapi bukti menunjukkan toksisitas yang lebih tinggi ketika dihirup.


“Risiko umum dari keracunan triclosan akibat menghirupnya antara lain kulit, mata, atau iritasi pernapasan ringan karena kadar konsentrasi triclosan pada produk kosmetik dan perawatan pribadi sangat kecil, begitu juga pada industri tekstil dan produk plastik,” laporan mengenai triclosan itu menyebutkan.



Riset Ungkap Fakta Mencengangkan tentang Sabun Antibakteri

Perjalanan Astronot dan Jepretan 'Wow' dari Luar Angkasa

Perjalanan astronot NASA, Scott Kelly dan kosmonot Rusia, Mikhail Kornienko sudah setengah jalan pada Selasa, (15/9), dari total 342 hari waktu tinggal yang direncanakan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Scott Kelly akan menjadi astronot NASA pertama yang tinggal paling lama di stasiun tersebut.


Scott Kelly dan Mikhail Kornienko juga mencatat setiap hal yang terjadi pada tubuh mereka saat berada di tempat tanpa gravitasi di luar angkasa. Infromasi dari keduanya, mungkin sangat membantu para ilmuwan dalam mempersiapkan perjalanan ke Mars saat mereka tiba kembali di bumi. Data yang dihasilkan oleh Scott Kelly akan dibandingkan dengan saudaranya, pensiunan astronot Mark Kelly untuk melihat perubahan yang terjadi pada diri mereka.


Berikut hasil bidikan Scott Kelly yang mengagumkan dari luar angkasa yang BeritaBroadcast lansir dari laman National Geographic, setelah 6 bulan perjalan mereka di Stasiun Luar Angkasa Internasional.










Perjalanan Astronot dan Jepretan 'Wow' dari Luar Angkasa

e-Resources Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Halo mahasiswa🏃


Alhamdulillah sekarang negeri ini punya e-Resources, dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Di e-Resources ada ratusan ribu buku, jurnal ilmiah, dll yg dapat menjadi sumber referensi bisa untuk skripsi dll. Cara utk mengeksplor e-Resources ini sangat mudah


1. Mendaftar keanggotaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di link ini atau datang langsung ke Perpustakaan Nasional. Ingat pendaftaran ini GRATIS lho guys


2. Setelah mendaftar, kalian akan mendapat nomor keanggotaan dan password yg langsung dapat digunakan untuk login e-Resources, cukup login disini dan kalian dapat mengakses ratusan ribu bahkan jutaan sumber referensi dari ProQuest, SAGE, Balai Pustaka, American Library Association, dll


3. Info lebih, buka website Perpustakaan Nasional RI atau melalui email layanan_eresources@pnri.go.id


Mohon dengan sangat bantu sebar ke sesama mahasiswa, semoga dengan membantu menyebar informasi ini menjadi amal ibadah bagi kita. Hidup Mahasiswa!



e-Resources Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Perjalanan Astronot dan Jepretan 'Wow' dari Luar Angkasa

Perjalanan astronot NASA, Scott Kelly dan kosmonot Rusia, Mikhail Kornienko sudah setengah jalan pada Selasa, (15/9), dari total 342 hari waktu tinggal yang direncanakan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Scott Kelly akan menjadi astronot NASA pertama yang tinggal paling lama di stasiun tersebut.


Scott Kelly dan Mikhail Kornienko juga mencatat setiap hal yang terjadi pada tubuh mereka saat berada di tempat tanpa gravitasi di luar angkasa. Infromasi dari keduanya, mungkin sangat membantu para ilmuwan dalam mempersiapkan perjalanan ke Mars saat mereka tiba kembali di bumi. Data yang dihasilkan oleh Scott Kelly akan dibandingkan dengan saudaranya, pensiunan astronot Mark Kelly untuk melihat perubahan yang terjadi pada diri mereka.


Berikut hasil bidikan Scott Kelly yang mengagumkan dari luar angkasa yang BeritaBroadcast lansir dari laman National Geographic, setelah 6 bulan perjalan mereka di Stasiun Luar Angkasa Internasional.










Perjalanan Astronot dan Jepretan 'Wow' dari Luar Angkasa

Riset Ungkap Fakta Mencengangkan tentang Sabun Antibakteri

Sabun pencuci tangan yang mengandung bahan kimia tertentu yang digembar-gemborkan bisa membunuh kuman berbahaya ternyata manfaatnya tidak lebih baik dari sabun biasa. Riset menyimpulkan bahwa sabun antibakteri baru efektif membunuh kuman melampaui sabun biasa setelah digunakan selama 9 jam. Penelitian ini dilakukan oleh Journal of Antimicrobial Chemoterapy dengan menguji 12 strain bakteri yang “diadu” dengan sabun yang mengandung 0.3 persen triklosan. Jumlah triklosan itu adalah angka maksimum dari kandungan antibakteri yang ditetapkan di negara-negara Eropa, China, Kanada, dan Australia. Kemudian pada percobaan kedua digunakan sabun biasa.


sabun cuci tangan antibakteri

Ilustrasi



Sebelumnya, pada tahun 2013 Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mendorong perusahaan untuk membuktikan sabun antibakteri yang diproduksi aman dan lebih efektif dari pada sabun biasa dalam mencegah penyebaran infeksi.


Namun, studi terbaru yang menghubungkan resistensi antibiotik dengan masalah hormon justru memicu dilakukannya evaluasi atau kajian ulang dari otoritas Keselamatan Makanan dan Obat AS (FDA), tetapi belum diterbitkan keputusan pembatasan resmi.


Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Jurnal Kemoterapi Antimikrobial melaporkan bahwa kebiasaan mencuci tangan dengan sabun antibakteri ternyata tidak memberikan perbedaan yang signifikan dalam memberikan perlindungan dari kuman sebagaimana mencuci tangan dengan sabun biasa.


Bahkan, penelitian menunjukkan, zat kimia pembunuh bakteri seperti triclosan hanya akan efektif setelah digunakan selama 9 jam.


“Namun, jika kurang dari 6 jam saja, maka tidak memberikan perbedaan nyata di antara kedua sabun itu,” tulis para peneliti dari hasil percobaan mereka.


Untuk meneliti kemampuan zat triclosan dalam membunuh kuman, tim peneliti menempatkan 20 strain bakteri berbahaya, termasuk di antaranya Escherichia coli, Listeria monocytogenes,dan Salmonella enteritidis, di cawan petri yang kemudian diberikan sabun antibakteri dan sabun biasa.


Sampel dari percobaan ini kemudian dipanaskan ke suhu 22 atau 40 derajat celsius untuk menyimulasikan paparan dari udara panas atau air hangat selama 20 detik—durasi yang dianjurkan WHO dalam mencuci tangan.


Tim peneliti ini kemudian menyebarkan bakteri itu pada tangan 16 orang dewasa—yang sudah dilarang menggunakan sabun pencuci tangan antibakteri selama setidaknya satu minggu.


Mereka kemudian diminta untuk mencuci tangan mereka selama 30 detik dengan menggunakan sabun antibakteri atau sabun biasa dengan air bersuhu 4 derajat celcius.


Untuk keseluruhan tes ini, peneliti menggunakan sabun antibakteri yang mengandung 0,3 persen triclosan—batas maksimum kandungan triclosan yang dibolehkan di Uni Eropa, Kanada, Australia, China, dan Jepang, kata peneliti utama Min Suk Rhee dari Universitas Korea di Seoul.


Peneliti mendapati tidak ada perbedaan signifikan antara sabun antibakteri dan sabun biasa. Mereka kemudian memutuskan untuk melihat apakah merendam tangan dalam sabun antibakteri akan menunjukkan hasil berbeda.


Setelah dilakukan perendaman, ternyata diketahui bahwa sabun yang mengandung triclosan baru bekerja lebih efektif setelah 9 jam digunakan. Para peneliti menilai ini merupakan jangka waktu yang sangat lama bagi orang untuk mencuci tangan.


Oleh karena itu, dengan temuan ini, para peneliti mendesak agar konsumen diberikan kesadaran bahwa sabun antibakteri tidak menjamin perlindungan kuman.


“Tindakan pemasaran yang menggembar-gemborkan efektivitastriclosan harus dilarang karena dapat membingungkan konsumen,” kata Dr Min.


Sejumlah produsen pembuat sabun bahkan telah berhenti menggunakan triclosan. Menurut Min, kini hanya tersisa 13 dari 53 sabun antibakteri yang diteliti pada tahun 2014 yang masih mengandung bahan kimia.


Menurut data tahun 2009 dari Skema Pemberitahuan dan Penilaian Industri Kimia Nasional, triclosan di Australia umumnya digunakan pada produk perawatan tubuh, kosmetik, produk obat, dan bahan pembersih.


Bahan kimia yang tidak diproduksi di Australia ini memiliki toksisitas oral dan dermal akut rendah pada hewan, tetapi bukti menunjukkan toksisitas yang lebih tinggi ketika dihirup.


“Risiko umum dari keracunan triclosan akibat menghirupnya antara lain kulit, mata, atau iritasi pernapasan ringan karena kadar konsentrasi triclosan pada produk kosmetik dan perawatan pribadi sangat kecil, begitu juga pada industri tekstil dan produk plastik,” laporan mengenai triclosan itu menyebutkan.



Riset Ungkap Fakta Mencengangkan tentang Sabun Antibakteri

Sep 27, 2015

Happy Birthday, Google!

happy birthday google in google doodleKapan ulang tahun Google? Pertanyaan ini muncul di Google Doodle hari ini, Minggu 27 September 2015. Hari ini adalah ulang tahun Google yang ke-17 tahun. Perayaan ulang tahun Google ini ditunjukkan pada halaman pencariannya yang dihias meriah dengan doodle bergambarkan PC klasik, balon warna-warni, serta topi pesta. Semua tertata rapi di meja kerja yang menandakan Google semakin semangat dalam bekerja.


Namun, nampaknya Google juga belum yakin apakah hari ini menjadi tanggal ulang tahunnya atau bukan. Sejak tahun 2006, Google sudah merayakan ulang tahunnya pada tanggal 27 September, tetapi tahun sebelumnya, Google merayakannya pada tanggal 26 September, seperti dilansir dari Telegraph (27/9/15).


Sebenarnya, hari jadi mesin pencarian raksasa ini cukup membingungkan. Pasalnya, Google secara resmi menjadi korporasi pada 7 September 1998. Namun yang pasti, Google memiliki banyak hari istimewa di bulan September.


Seperti yang diketahui, alamat Google.com terdaftar sejak 15 September 1997 dan menjadi perusahaan pada 4 September 1998. Selang tiga hari kemudian, Google secara teknis menjadi korporasi. Google mulanya merayakan ultah setiap tanggal 7 September.


Tanggal tersebut juga sempat berubah beberapa kali. Google merayakan ulang tahun yang ke-4 pada tanggal 27 September, namun ulang tahunnya ke-5 berubah lagi menjadi tanggal 8 September dan tahun berikutnya tanggal 7 September. Begitu pula, pada ulang tahunnya yang ke-7, Google merayakannya pada tanggal 26 September. Namun, setelah ulang tahun yang ke-8, Google mulai konsisten merayakan ulang tahun pada tanggal 27 September.


Meski sering berubah-ubah, hal tersebut tak mengurangi kebahagiaan Google dalam merayakan sweet seventeen. Semoga bersamaan dengan memasuki usia pubertas ini, semangat jiwa muda Google semakin bertumbuh dan lebih baik lagi dari tahun ke tahun.



Happy Birthday, Google!

Belajar Dari Sistem Pendidikan Eropa

Apa sih bedanya kuliah di Sorbonne dengan di Indonesia?


Tepat 4 tahun lalu, saya mulai kuliah di Sorbonne. Kampus yang memang dari dulu saya cita-citakan. Buat keterima disana itu susah banget bro, banyak persiapannya. Next time saya ceritain lebih detail deh prosesnya.


Nah, mungkin pada penasaran apa sih bedanya kuliah di Sorbonne sana sama di Indonesia? Ada dua hal yang bikin saya kaget pas pertama kali saya masuk kelas. Yang pertama gara2 muridnya campur aduk blek. Ada yang rambutnya pirang kaya emas, ada yang tingginya 2 meter, yang super cantik ampe bikin bengong, sama bingung banyak banget bahasa beda di satu ruangan. Di depan ada yang ngomong Jerman kaya orang marah2. Achtung aufstellung Schweinsteiger krankenwagen! Di belakang ada duo cw Arab yang juga sama kaya lagi berantem. Yallah yallah kutiba alaikumusyam. Ga ada yang ngomong Inggris. Untung banyak yang ngomong Prancis (yaiyalah) jadi akhirnya bisa ikutan nimbrung.


Gambar: euruni.edu

Gambar: euruni.edu



Satu angkatan saya ada 50 orang dari 22 negara, yang dari Indo cuma saya doang, dari Asia ada 4. Namanya juga insting, temen pertama yang saya dapet, ya dari Asia. Anaknya kecil, manis kaya dari Solo, mungil banget. Namanya Mai dari Vietnam. Yang kedua Cristina dari Rumania (yang ada di foto ini) yang kelak bakal akrab kaya ke saudara sendiri, sama satu cowo Prancis ganteng banget bikin jiper namanya Michael.


Hal kedua yang bikin shock, mereka masih make papan kapur! Di kelas juga ga ada tuh komputer, tapi ada proyektor jadi dosen tinggal colok aja.


Banyak hal unik yang saya alamin selama kuliah disana. 2 tahun belajar, saya ga beli buku sama sekali. Dosen disana bilang, buat teori mah terserah pelajarin dari mana aja. Kalo saya paling suka belajar lewat youtube, soalnya lebih gampang ngerti daripada kalo baca. Kita lebih fokus belajar lewat jurnal, soalnya jurnal itu terus up to date sama perkembangan ilmu baru. Juga karena program saya Ekonomi Psikologi itu relatif ilmu baru juga jadi ga banyak textbook yang ada.


Yang juga kentara bedanya itu hubungan sama dosen. Kalo di kita kan dosen itu posisinya diatas kita banget, kadang takut kalo ketemu, sama ga berani bantah, tapi disana nggak. Dosen itu bisa dibilang sejajar. Kita malah kadang manggil pake nama depan loh. Bahkan ga pake Pak. Langsung nama aja.


Dan dosen disana boleh dibantah. Pernah ada temen saya dari Jerman yang ga setuju sama apa yang diajarin. Mereka debat, trus si Jerman ini maen ngeloyor keluar kelas gitu aja. Pas kelas selesai, saya datengin si dosennya, “madame, kalo saya kaya gitu di Indonesia, saya langsung dikasih E dan ga boleh masuk kelas lagi loh”. Tapi dia bilang itu normal. Eh dia malah curhat katanya paling suka murid dari Asia. Pendiem, hormat banget sama dosen, tapi nilainya bagus. Sayangnya untuk point ketiga, saya ga termasuk hiks. Maap mengecewakan anda madame hiks.


Mungkin itu yang ngebuat negara Eropa sana maju. Mereka berani ungkapin pendapat, blak2an, dan mereka hobi banget debat. Pernah kita dua jam debat cuma buat nentuin judul penelitian. Tapi debatnya berkualitas. Kalo dirasa ide lawan debat lebih bagus, mereka sepakat make ide itu, tapi setelah debat panjang dulu.


Ujian juga beda. Ga ada lagi tuh soal2 apalah (well ada juga sih yang afalan tapi ga banyak). Soalnya open question dan kita boleh jawab sekreatif kita, asal ditopang teori yang kuat. Karena 4 tahun saya kebiasaan afalin buku (bahkan kadang nodong asdos buat minta kisi2 soal ujian), saya jadinya ga kebiasa. Jadilah sering banget mengarang bebas yang akibatnya nilai saya terjun bebas pula. Begitu bandingin sama jawaban temen laen, kerasa banget analisis saya kurang tajam. saya masih kebawa kebiasaan lama yang selalu berpatokan sama buku atau slide yang dikasih, jadi istilahnya mindahin apa yang ada di buku ke kertas ujian. Tapi disana ga gitu. Kita harus jago analisis dari sudut lain, harus berpikir kreatif dan kita emang ditantang untuk gitu. Ini yang saya rasa masih kurang banget di kita. Mahasiswa kita kebanyakan cuma “know what” bukan “know how and why”.


Sidang juga jauh beda. Wah pas saya di FEUI, yang namanya sidang tuh momok banget. Ada temen saya yang sidang sampe 5 jam. Ini sidang skripsi apa sidang cerai? Lama bener. Tegang banget apalagi begitu tau dapet dosen penguji killer. Belum lagi ntar ditanya teori kuliah selama 4 tahun (yang menurut saya ga fair ilmu 4 tahun dites dalam sejam), stres bangetlah pokoknya.


Kalo disana nggak. saya ga terlalu stres. Nervous sih iya, tapi ga takut. Disana sidang namanya soutenance, sama kaya Inggris artinya defense. Kita berusaha mempertahankan hasil penelitian kita. Bedanya, kalo di kita dosen penguji fokus nyari kesalahan yang kemudian dipake untuk nyerang, kalo disana nggak (ini saya kutip dari tulisan pak Rhenald). Dosen disana justru ngasih saran apa aja yang harus diperbaiki. Dan suasananya santai kaya presentasi biasa aja. Sidangnya pun cuma setengah jam. 15 menit saya paparin hasil riset, 15 menit diskusi. 15 menit lagi ngobrol saya mau apa abis lulus, bahkan si dosen penguji iseng godain nanya, saya dapet pacar Prancis ga selama disini (nggak btw hiks lagi). Pas kelar, saya pelukan sama para dosen. Bilang makasih banget buat bimbingan selama ini. Bener2 bersahabat suasananya.


Tapi yang paling hebat dari sistem pendidikan mereka itu menurut saya ada satu: kuliah full gratis. Ini untuk kampus publik ya. Ga peduli dari negara mana, asal keterima, kita bisa kuliah disana. Dan ga dibedain tuh lo orang lokal apa asing. Tapi, ada tapinya, karena kampus publik makanya hampir semua make bahasa pengantar Prancis. Dan minimal Level nya harus B2 atau C1. Kalo ibarat IELTS, lo harus dapet IELTS 8 tapi bahasa Prancis. Lah kalo IELTS Inggris dapet 7 aja susah, ini Prancis pulak! Mana ujiannya susah buanged!! Ya gitu deh perjuangannya.


Yang unik juga, karena gratis, orang sana gampang aja maen pindah jurusan. Temen baek saya Damien, dia aslinya anak kedokteran, tapi di tahun keempat dia berhenti terus pindah ke jurusan saya. Buset padahal tinggal setahun lagi. Pas saya tanya kenapa, dia bilang udah ga tertarik lagi. Daripada stress kalo lanjut, mending pindah. Kalo di kita? Boro2. Buat lolos masuk SPMB aja (saya cuma taunya SPMB) susahnya setengah mati, lah ini pindah. Belagu bener. Tapi mungkin disitulah kunci mereka sukses.


Kan ga semua anak bakalan terus suka ama jurusan yang dia ambil. Kalo di tengah2 ternyata ga suka, harus gimana dong? Yang di SMA suka banget sama Akun tapi ternyata beda banget pas kuliah, kan bisa jadi dilema. Sayang kalo keluar udah susah masuknya, bayar mahal pula, tapi kalo lanjut bakal stres ga bisa ngikutin plus dapet nilai nasakom. Dan terbukti di kelas saya, dari awalnya 50, cuma 37 yang akhirnya lulus. Banyak yang nyerah, pindah jurusan, atau DO karena nilainya jelek. Yang lulus? Pinter2 banget! Kecuali saya yang lulus pas2an hiks hiks hiks.


Dosen disana juga peduli banget sama mahasiswa asing. Tau kita kesulitan make Prancis, mereka pada ngebolehin kita nulis make Inggris. Ujianpun selalu dua bahasa dan kita boleh milih. Mereka juga izinin kita ngerekam pas ngajar, atau foto slide, jadi kita fokus ke apa yang dosen omongin bukan sibuk nyalin slide. Kuncinya disana “STUDY SMART, NOT STUDY HARD”. Di kelas juga dibolehin make gadget apa aja. Ada dosen yang ngajarin make youtube. Semua tugas, bahan slide, kalo ada yang nemu buku Soft copy atau jurnal bagus, semua dikirim di Dropbox jadi bisa saling share, pokoknya teknologi bener2 dimanfaatin disana.

Ada satu percakapan unik pas kita lagi belajar bareng. Kita saling cerita gimana masa sekolah di negara masing2. Pas giliran saya cerita, mereka shock begitu tau kita mulai sekolah jam 7 pagi (bahkan banyak yg mulai setengah 7). Buat mereka, itu ga manusiawi banget, apalagi pas winter (mereka lupa mana ada musim salju di kita).


Mereka juga kaget kita sekolah lama banget. Kita bisa 40 jam seminggu kalo disana rata2 26 jam. Liat aja anak2 SD kita, mereka bisa sama sibuknya kaya karyawan. Udah sekolah sampe jam 4, lanjut ikut les sana sini. Les Inggrislah, biola, renang, macem2 (semoga ga lupa les ngaji aja hehe). Takutnya mereka malah ga nikmatin masa kecil mereka karena kebanyakan belajar. Soalnya ini yang terjadi di China (saya pernah baca di NatGeo terus saya confirm sama temen saya yang dari China. Anak2 disana itu pada stres banget, bahkan banyak yang sampe bunuh diri. jangan sampe deh kita kaya gitu).


saya kaget banget pas baca (dan ngobrol sama temen saya dari Finland) kalo di negara Scandinavia, banyak yang ga make sistem nilai. Prinsip mereka, school is fun. Ke sesama teman bukan saling bersaing siapa yang nilainya paling bagus, tapi saling ngebantu. Mereka juga banyak aktivitas diluar kelas biar ga bosen.


Dalam psikologi pendidikan, learning atau proses belajar seharusnya dibagi 3, kognitif (ngerti/otak), afektif (ngerasa/hati) sama psychomotor (ngelakuin/tangan). Sayangnya selama ini kita cuma fokus di kognitif aja. Anak sekolahan kita bisa dibilang salah satu yang paling pinter, buktinya menang olimpiade mulu kan? Tapi banyak juga toh yang nyontek, nyari bocoran soal, itu gara2 afektifnya kurang dilatih. Bahkan dibantu sama gurunya. Soalnya kita terlalu fokus sama nilai. Ga heran pas kuliah banyak yang hobi bakar ban sama blokir jalan.


Anak2 kita sekedar jago teori tapi gatau gimana cara aplikasiin ilmunya. Soalnya kita ga dikasih uang tujuan kita belajar ini buat apa. Coba inget pelajaran fisika pas sma dulu. Misalnya gini: sebuah bola seberat 10 kg dijatohin dari lantai 7 dan dibawahnya ada trampolin yang memiliki elastisitas 2N. Hitung berapa jauh jarak jakarta surabaya.


saya yang dari dulu suka ekonomi atau anak2 yang jago gambar, pasti bilang wtf is this shit? Who cares? Emang itu penting belajar fisika tapi ga berarti kita mesti tau semua toh? saya denger katanya sekarang pengurusan langsung begitu masuk SMA ya? Good good. Soalnya selama SMA, cuma sekali fisika saya ga merah smile emoticon


Kurikulum kita juga kebanyakan hafalan. Makanya coba kalo di tempat les, pasti kita dikasih rumus cara cepet. Kita ngafal bukan paham, makanya begitu soalnya dirubah dikit, langsung KO. Kalo disana belum tentu gitu, mereka bisa berkreasi sesukanya. Makanya ga heran banyak industri kreatif kaya developer game banyak yang asalnya dari Scandinavia. Terus nilai gimana? saya setuju banget sama Pak Anies. IP bukan segalanya, yang penting cukup buat ngelamar beasiswa atau dipanggil wawancara.


So apa kita harus ikutin sistem pendidikan kaya di Norway atu Finland? Belum tentu bisa. Mereka bisa gitu soalnya penduduknya ga banyak. Kalo kita kasusnya sama kaya di China, karena penduduknya banyak sementara kapasitasnya dikit, persaingannya jadi super ketat. Susah kalo diaplikasiin disini.


Saya udah ga tau lagi gimana kurikulum sekarang, tapi yang pasti pas jaman saya sekolah, saya ngerasa berat banget. Harusnya yang disebut mahasiswa itu bukan anak kuliahan, tapi anak sekolahan. gimana ga maha, anak SMA bahkan SD belajar semua disiplin ilmu sekaligus: sains, ilmu sosial, fisik, agama, sampe tata negara. 16 pelajaran! Juga ga heran anak sd sekarang pada bawa koper derek gara2 banyak buku paket yang berat2. Tiap hari dari jam 7 sampe jam 4. Kuliah aja ga segitunya. Kalo kata pak Mario, shuuuuper sekaliiiii..


Masalah nilai di Prancis juga fair, kita lulus atau nggak tergantung nilai rata2 akhir. Jadi misalnya di satu mata kuliah kita dapet 2tapi yang laen dapet 8, kita diitung lulus soalnya rata2 akhirnya 5. Kalo di kita kan nggak. Misalnya ada satu kuliah yang dapet E trus, kita ga akan bisa lulus, padahal bisa jadi emang kita bener2 ga ngerti. Kan ga fair juga misalnya 143 sks kita A semua tapi ga bisa lulus gara2 kuliah 1 sks.


Tapi ada hal yang jauh lebih penting selain akademik kalo kalian kuliah di luar negeri. Kalian belajar bareng banyak orang dari seluruh dunia, dengan latar belakang beda. Disitu kalian belajar bagaimana bisa bergaul yang kelak bakal berguna banget kalo kerja sama orang asing. Kalian juga belajar hidup di negara baru, yang beda banget sama di Indonesia. Makanan, bahasa, lifestyle, semua bener2 beda. Disitu kita belajar gimana kita memposisikan diri kita. Kita berubah menjadi orang yang baru, yang lebih baik dibanding kalo kita ga pernah keluar.


So, siapa yang pengen ngerasain kuliah keluar negeri?


Diambil dari facebook Angga Dwi Putra.



Belajar Dari Sistem Pendidikan Eropa

Bahaya Membunuh Kecoa

hati hati membunuh kecoaBila anda melihat binatang kecoak di rumah, jangan anda memukulnya sampai mati bahkan sampai (maaf) isi perut kecoak meletet keluar. Karena didalam perut kecoa terdapat cacing halus/lembut yg tetap hidup meskipun diluar dari tubuh kecoak. Bila cacing ini sudah berada di luar dari tubuh kecoak (perut) dia akan bergerak untuk mencari tempat/indukan baru.


Cacing ini bentuknya sangat pendek, halus dan lembut akan terlihat kasat mata bila jarak pandang sekitar 10-20cm.


Untuk melihat cacing ini, anda dapat menaruh isi perut kecoak diatas kertas hitam atau diatas cermin, disitu akan terlihat pergerakannya.


Sangat berbahaya apabila cacing ini sampai menyentuh kulit tubuh kita (terutama kaki) karena dapat masuk melalui pori-pori kulit atau bila ada luka terbuka pada kulit luar.


Akan jauh lebih baik membasmi kecoak cukup dengan menggunakan semprotan anti serangga, yg dapat membunuh kecoak tanpa harus memukul hingga mengeluarkan isi perutnya.


Tips Agar Terhindar dari Kecoa


Terdapat beberapa cara alami untuk menjaga rumah Anda aman dari serangan kecoa. Berikut adalah beberapa diantaranya.


1. Membunuh Kecoa


Semprotkan air sabun ke badan kecoa. Air sabun cukup ampuh untuk mematikan kecoa.


Cara diatas cukup efektif mengurangi populasi kecoa dewasa. Namun, telur kecoa tetap tidak tersentuh dan segera menetas menjadi kecoa dewasa.


2. Membuat Lapar Kecoa


Kecoa tidak dapat bertahan hidup tanpa makanan dan air. Pastikan untuk membersihkan apapun yang bisa dijadikan makanan dan minuman kecoa.


Rumah yang bersih dan rapi akan membantu meminimalkan populasi kecoa. Pastikan pula untuk meletakkan sampah atau sisa makanan di luar rumah agar tidak menjadi sumber makanan kecoa.


Simpan makanan dalam wadah tertutup dan jangan biarkan terbuka terlalu lama.


Daerah di bawah kulkas atau kompor harus dibersihkan secara teratur karena sering terdapat sisa-sisa makanan dan minyak yang bisa menjadi makanan kecoa.


3. Memutus Pasokan Air


Selain melenyapkan sumber makanan, cara lain untuk membasmi kecoa adalah dengan memastikan tidak ada pasokan air untuk minum kecoa.


Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh University of Florida, kecoa dapat hidup selama dua minggu tanpa makanan dan air, tetapi mereka bisa bertahan hingga 42 hari dengan hanya minum air.


Air dari pipa yang bocor umum digunakan oleh kecoa sebagai sumber air. Tempat di bawah wastafel adalah tempat favorit lain bagi kecoa.


Jadi pastikan tempat-tempat tersebut kering sehingga memutus pasokan air bagi kecoa.


4. Perangkap Kecoa dan Predator Alam


Selain cara-cara diatas, metode lain untuk membunuh kecoa adalah dengan memasang perangkap non racun di sekitar rumah.


Salah satu jenis perangkap bekerja seperti perekat yang menjebak kecoa sehingga tidak sempat masuk ke dalam rumah.


Kecoa juga memiliki sejumlah besar predator alami. Kadal, burung, tikus, kodok, dan katak semua menjadikan kecoa sebagai santapan.


Pastikan untuk tidak mengganggu habitat predator alami agar populasi kecoa tetap terkontrol



Bahaya Membunuh Kecoa

Setiap Kita Adalah Ibrahim

Setiap kita adalah ‘IBRAHIM’ dan setiap Ibrahim punya ‘ISMAIL’…..


Ismailmu mungkin ‘HARTAMU’


Ismailmu mungkin ‘JABATANMU’


Ismailmu mungkin ‘GELARMU’


Ismailmu mungkin ‘EGOMU’


Ismailmu adalah sesuatu yg kau ‘SAYANGI’ dan kau ‘PERTAHANKAN’ di dunia ini…


Ibrahim tdk diperintah Allah SWT utk membunuh Ismail, Ibrahim hanya diminta Allah SWT untuk membunuh rasa ‘KEPEMILIKAN’ terhadap Ismail. Karena hakekatnya semua adalah milik Allah SWT…


Semoga Allah SWT anugrahkan KESHOLEHAN Nabi Ibrahim AS dan KEIKHLASAN Nabi Ismail AS kepada kita semua, agar kita bisa mengaplikasikan dlm kehidupan kita…


Jangan rendahkan dan hinakan org lain dgn harta, jabatan, dan gelarmu… karena di hadapan Allah SWT hanya keTAQWAan kita yg diterimaNya…


SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1436 H


Semoga dgn berqurban dpt menambah ketaqwaan kita dan menumbuhkan rasa empati kita kepada sesama.


Bustomi A. Dzihanie



Setiap Kita Adalah Ibrahim

Teori Kecoa Untuk Pengembangan Hidup (Pidato Sundar Pichai)

Nama Sundar Pichai kini mulai banyak dikenal orang ketika menjabat pimpinan tertinggi raksasa perusahaan Google. Pichai terlahir di Tamil Nadu, India pada tahun 1972. Pichai dikenal oleh karyawan Google sebagai seseorang yang selalu berhasil merealisasikan rencana menjadi kenyataan. Beberapa proyek dia yang sukses yakni browser Chrome, Chrome OS, dan Chromebook.


Sundar Pichai memang dikenal sebagai orang yang ramah, cerdas, dan pekerja keras. Ada sebuah kisah inspiratif dari pidato yang indah oleh Sundar Pichai – seorang Alumni IIT-MIT dan mantan Global Head dari Google Chrome. Apa isi pidato tersebut?

kisah inspiratif

Sundar Pichai berpidato tentang kecoa. Kisah inspiratif dibalik kecoa yang menjijikkan.


Teori kecoa untuk Pengembangan Pribadi


Di sebuah restoran, seekor kecoa tiba-tiba terbang dari suatu tempat dan mendarat di seorang wanita.


Dia mulai berteriak ketakutan.


Dengan wajah yang panik dan suara gemetar, dia mulai melompat, dengan kedua tangannya berusaha keras untuk menyingkirkan kecoa tersebut.


Reaksinya menular, karena semua orang di kelompoknya juga menjadi panik.


Wanita itu akhirnya berhasil mendorong kecoa tersebut pergi tapi … kecoa itu mendarat di pundak wanita lain dalam kelompok.


Sekarang, giliran wanita lain dalam kelompok itu untuk melanjutkan drama.


Pelayan bergegas ke depan untuk menyelamatkan mereka.


Dalam sesi saling lempar tersebut, kecoa berikutnya jatuh pada pelayan.


Pelayan berdiri kokoh, menenangkan diri dan mengamati perilaku kecoa di kemejanya.


Ketika dia cukup percaya diri, ia meraih kecoa itu dengan jari-jarinya dan melemparkan nya keluar dari restoran.


Menyeruput kopi dan menonton hiburan itu, antena pikiran saya mengambil beberapa pemikiran dan mulai bertanya-tanya, apakah kecoa yang bertanggung jawab untuk perilaku heboh mereka?


Jika demikian, maka mengapa pelayan tidak terganggu?


Dia menangani peristiwa tersebut dengan mendekati sempurna, tanpa kekacauan apapun.


So, para hadirin.. CEO dari India ini kemudian bertanya:


“Lalu apa yang bisa saya dapat dari kejadian tadi?”


Ia melanjutkan pidatonya..


“Dari tempat saya duduk, saya berpikir..


Kenapa 2 wanita karir itu panik, sementara wanita pelayan itu bisa dengan tenang mengusir kecoa?


Berarti jelas bukan karena kecoanya, tapi karena respon yang diberikan itulah yang menentukan. Ketidakmampuan kedua wanita karir dalam menghadapi kecoa itulah yang membuat suasana cafe jadi kacau.


Kecoa memang menjijikkan.

Tapi ia akan tetap seperti itu selamanya.

Tak bisa kau ubah kecoa menjadi lucu dan menggemaskan.


Begitupun juga dengan masalah.


Atau macet dijalanan, atau istri yang cerewet, teman yang berkhianat, bos yang sok kuasa, bawahan yang tidak penurut, deadline yang ketat, tetangga yang mengganggu, dsb.


Sampai kapanpun semua itu tidak akan pernah menyenangkan.


Tapi bukan itu yang membuat semuanya kacau. Ketidakmampuan kita untuk menghadapi yang membuatnya demikian.”


Yang mengganggu wanita itu bukanlah kecoa, tetapi ketidakmampuan wanita itu untuk mengatasi gangguan yang disebabkan oleh kecoa tersebut.


Disitu saya menyadari bahwa, bukanlah teriakan ayah saya atau atasan saya atau istri saya yang mengganggu saya, tapi ketidakmampuan saya untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh teriakan merekalah yang mengganggu saya.


Bukanlah kemacetan lalu lintas di jalan yang mengganggu saya, tapi ketidakmampuan saya untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh kemacetan yang mengganggu saya.


Reaksi saya terhadap masalah itulah yang sebenarnya lebih menciptakan kekacauan dalam hidup saya, melebihi dari masalah itu sendiri.


Apa hikmah dibalik kisah inspiratif dari pidato ini?


Kita mengerti, kita tidak harus bereaksi dalam hidup. Akan lebih baik kita harus selalu merespon.


Para wanita bereaksi, sedangkan pelayan merespon.


Reaksi selalu naluriah sedangkan respon selalu dipikirkan baik-baik.


Sebuah cara yang indah untuk memahami HIDUP.


Orang yang BAHAGIA bukan karena Semuanya berjalan dengan benar dalam Kehidupannya..


Dia BAHAGIA karena Sikapnya dalam menanggapi Segala sesuatu di Kehidupannya Benar..!


Itulah kira-kira hikmah yang dapat diambil dari sebuah kisah inspiratif dari pidato CEO Google, Sundar Pichai.


Respon = smart action 👍

Reaktif = emotion action 👎



Teori Kecoa Untuk Pengembangan Hidup (Pidato Sundar Pichai)

Mengenal Lebih Dekat Sundar Pichai, CEO Google Dari Keluarga Sederhana

Bertahun dipimpin Larry Page, Google akan segera ganti bos. Page menunjuk rekannya, Sundar Pichai sebagai penggantinya.


Pichai akan menjadi Chief Executif (CEO) Google baru sementara Page sendiri akan menjadi CEO Alphabet, perusaaan sekaligus proyek baru yang masih di bawah naungan Google. Pichai dinilai mampu untuk memimpin keseluruhan perusahaan yang berbasis di California tersebut.


Pasalnya, pebisnis asal India ini tahu banyak soal proyek inti dan produk Google. Pichai terlibat dalam Chrome, Android, Search, Maps, Google+ dan masih banyak lagi.


Meski berita mengenai restrukturisasi Google banyak mengejutkan orang, tetapi kabar mengenai pengangkatan Sundar Pichai sebagai CEO Google bukanlah sesuatu yang mengejutkan, terutama bagi karyawan Google. Mereka mengatakan bahwa Pichai dapat merealisasikan rencana yang ada.


Gambar: theguardian.com

Gambar: theguardian.com



Pichai terlahir di Tamil Nadu di tahun 1972. Ayahnya adalah seorang teknisi listrik. Sejak kecil, dia sudah menunjukkan ketertarikan pada pekerjaan ayahnya dan barang elekronik yang ada di rumahnya, meski barang elektronik yang ada tidak banyak.


Pada usia 12 tahun, keluarga Pichai baru memiliki telepon rumah. Saat itulah, dia mengenali salah satu bakatnya, mengingat angka dengan mudah. Pichai cukup memencet nomor telepon satu kali dan angka itu akan menempel di otaknya, dan bakat ini sangat berguna ketika dia bekerja di Google, manakala harus menyampaikan statistik suatu produk.


Nilai sekolahnya membuatnya dapat masuk ke Indian Institute of Technology, di mana dia meraih gelar di jurusan teknik. Guru-gurunya menyebutkan bahwa Pichai adalah orang yang sopan dan patuh pada aturan. Setelah itu, Pichai lalu mendapat beasiswa ke Stanford. Dia pun berangkat ke Amerika Serikat, walau tiket pesawat ke San Fransisco lebih mahal dari total gaji sang ayah selama satu tahun.


Sama seperti Larry Page dan Sergey Brin, dua pendiri Google, Pichai akhirnya keluar dari program PhD Stanford untuk mengejar karir di dunia bsinis. Dia lalu bekerja sebagai teknisi di Applied Materials, perusahaan pembuat prosesor. Dia memutuskan untuk kembali melanjutkan pendidikannya di Wharton School dan mendapatkan gelar MBA.


Di tahun 2004, dia dipanggil wawancara oleh Google. Wawancara tersebut bertepatan pada tanggal 1 April yang merupakan hari April Mop. Hari itu juga bertepatan dengan hari di mana Google meluncurkan Gmail. Sama seperti para pekerja Google lainnya, ketika itu, Pichai berpikir bahwa proyek Gmail hanyalah candaan Google untuk hari April Mop.


Pichai diterima di Google sebagai Product Manager. Ketika itu, Pichai harus puas hanya mengurusi tim kecil di balik search bar mungil yang ada pada Firefox dan Internet Explorer. Hal ini membuat dia berpikir: bagaimana jika Google membuat browser sendiri?


Ketika itu, Google adalah perusahaan yang membiarkan para pekerjanya untuk menghabiskan 20 persen waktu mereka untuk mengerjakan proyek pribadi. Dan ketika itu, terdapat sangat banyak proyek pribadi dari para pekerja Google. Eric Schmidt, CEO Google ketika itu, merasa Chrome adalah proyek yang hanya akan membuang waktu.


Meskipun begitu, Chrome terbukti menjadi proyek yang sangat sukses. Sekarang, 1 dari 3 komputer di dunia menggunakan Chrome sebagai browser mereka. Chrome juga merupakan browser yang paling sering digunakan di banyak negara kecuali Jerman, Jepang, sebagian besar negara di Afrika, dan, lucunya, India.


Pichai dengan cepat menjadi seorang bintang. Setelah sukses dengan Chrome, dia kembali menuai sukses dengan proyek Chrome OS dan Chromebook. Perusahaan di Silicon Valley telah lama berpikir untuk membuat netbook – laptop yang menyimpan segala data di cloud – selama bertahun-tahun. Tetapi Pichai adalah orang yang berhasil menjadikan rencana ini menjadi nyata. Sekarang ini, hampir seperempat total penjualan PC di Amerika Serikat merupakan Chromebook.


Saat Pichai sedang mempersiapkan peluncuran Chrome OS, dia diberikan tanggung jawab yang lebih banyak, termasuk Google Drive, Google Maps dan juga Gmail. Di sela-sela kesibukannya, Pichai berhasil menjadi Director dari Jive Software, sebuah perusahaan komunikasi dan menjalankan perannya sebagai ayah dari 2 anak yang dia dapat dari Anjali, istrinya yang merupakan wanita idamannya sejak tinggal di India.


Di tahun 2010, banyak kabar yang menyebutkan bahwa Twitter tertarik untuk membajak Pichai dan menjadikannya sebagai Vice President of Product mereka. Diduga, untuk memastikan Pichai menolak tawaran ini, Google memberikan bonus sebesar USD10 – 50 juta.


Tiga tahun kemudian, Andy Rubin, Kepala Divisi Android, bertengkar dengan Larry Page dan mengundurkan diri. Pichai dipilih untuk menggantikan posisi Rubin. Bekerja sama dengan Rubin bukanlah hal yang mudah bagi seluruh karyawan Google.


Rubin berencana untuk membuat browser khusus untuk Android. Sementara Pichai ingin Chrome dijadikan browser untuk Android. Agar Rubin setuju untuk menjadikan Chrome sebagai browser untuk Android, Pichai harus menandatangani sebuah surat perjanjian dengan Rubin. Hal ini menunjukkan keahlian Pichai dalam berdiplomasi.


Mengurus divisi Android berarti Pichai juga harus berurusan dengan perusahaan pihak ketiga yang ingin menggunakan Android sebagai OS untuk smartphone mereka. Saat Samsung berencana untuk menggunakan Magazine UX pada gadget mereka, Pichai menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk meyakinkan Samsung bahwa sebaiknya mereka tak melakukan hal tersebut. Pichai mengakui bahwa pekerjaanya bukanlah pekerjaan yang mudah.


Selain Twitter, Microsoft pernah berencana untuk menjadikan Pichai sebagai CEO saat Steve Ballmer, CEO Microsoft sebelum Satya Nadella, turun.


Saat ini, muncul rumor di Silicon Valley bahwa pengangkatan Pichai sebagai CEO adalah cara Google untuk memastikan dia tetap setia dengan Google.


Colin Gillis, analis teknologi di BGC Partners, menyebutkan, langkah Page untuk menjadikan Pichai sebagai CEO Google adalah cerdas, mengingat sekarang ini, banyak perusahaan teknologi yang saling memperebutkan orang-orang bertalenta untuk dipekerjakan di perusahaan mereka.


Misalnya saja, Twitter, yang sedang mencari orang untuk mengisi posisi CEO. Hal ini menjadikan Pichai sebagai salah satu orang yang paling dicari.


“Saya merasa dia adalah orang yang diinginkan banyak perusahaan,” kata Gillis. Menjadikan Pichai sebagai CEO Google memberinya motivasi untuk tetap bekerja untuk Google.


Eric Schmidt, bekas Executive Chairman di Google dan kini menjabat posisi yang sama di Alphabet, menuliskan sebuah tweet mengenai keyakinannya akan kemampuan Pichai. Dalam tweet-nya dia menuliskan, “Tidak sabar untuk melihat visi Pichai. Dia akan menjadi CEO yang hebat!”


Dalam wawancara dengan Bloomberg tahun lalu, Caesar Sengupta, Vice-President Product Management Google, berkata, “Saya menantang Anda untuk menemukan orang yang bekerja di Google yang tak suka dengan Sundar atau orang yang berpikir bahwa Sundar adalah orang yang menyebalkan.”


Sementara itu, Maarten Hooft memberitahu Business Insider tahun lalu, “Jika ada orang yang bisa menjabat sebagai CEO Google, maka Sundar adalah orangnya. Ada banyak orang cerdas di Google, tetapi menyangkut produk konsumen yang sudah dia kerjakan sejauh ini, saya ragu Google bisa menjadi sesukses sekarang tanpa Sundar.”


Larry Page juga memuji Pichai sebagai orang yang memiliki pengetahuan teknis yang mendalam, dan saat yang sama, kemampuan managerial yang luar biasa. Kombinasi kedua hal ini jarang sekali terdapat pada diri seseorang.



Mengenal Lebih Dekat Sundar Pichai, CEO Google Dari Keluarga Sederhana

Sumber Berita Terpercaya

Beragam pemberitaan ditulis media massa dari hasil pelaksanaan Muktamar Ke-33 NU di Jombang, belum lama ini. Tentu saja, yang namanya berita, ditulis dari berbagai sudut, negatif maupun positif.


Namun, setelah membaca headline dan artikel pada salah satu surat kabar, hati Joko tidak tenang. Ia kemudian menemui Udin, yang kebetulan sedang ada di angkringan.


Joko : Kang, ini bagaimana kok di koran ini ditulis NU Pecah, lha koran satunya nulis NU Tetap Satu. Aku bingung, kang. yang benar yang mana to?


Udin : Lha, kamu itu kebanyakan baca koran kok malah jadi bingung. Daripada bingung ini dimakan dulu pisang gorengnya, mumpung masih hangat,”


Joko : Aku sudah tidak tahu lagi, kang! Mana berita yang menceritakan fakta secara benar. Hampir semua berita sudah penuh rekayasa atas dasar kepentingan nafsu.


Aku sudah tidak tahu lagi mana berita yang dapat dijadikan rujukan.


Udin : Betul, Jok! Apa yang kamu katakan itu ada benarnya. Tapi, di negara kita ini, ada lho sumber berita yang tetap terpercaya dan tanpa rekayasa. Serius aku!


Joko : Apa itu kang? Siapa tahu bisa aku jadikan sumber rujukan


Udin : Ya, itu corong speaker (toa) masjid,”


Joko : hehe benar juga kang, kalau berita lelayu (kematian) atau jadwal Posyandu saja sudah tidak lagi valid, kacau sekali negeri ini!



Sumber Berita Terpercaya

Membakar Rokok

Ibu : “Bapak! sudah diberitahu berkali-kali masih juga merokok, rokok itu kan hanya menghambur-hamburkan uang saja!”


Ayah : “Iya saya tau”


Ibu : “Berarti bapak setuju dengan adanya banyak pabrik rokok di negara ini, yang hanya membuat bangsa ini melarat?”


Ayah : “Sebenarnya saya gak setuju dengan adanya pabrik rokok di negara kita ini!”


Ibu : “Trus, knapa masih merokok?”


Ayah : “Sebenarnya ingin sekali Ayah membakar pabrik rokok itu… tetapi apa daya… itu melanggar hukum, maka dari itu Ayah bakar satu-satu!”


ibu : “@#$%%^” ??””@


Bagi sebagian orang, aktivitas merokok dapat menghilangkan stres dan bisa mendatangkan ide brilian.


Berikut manfaat rokok yang jarang diketahui.



Membakar Rokok

Omong Kosong Ibadah Haji

Sholat itu boleh dikata masih masuk akal. Gerakan-gerakannya jelas-jelas menggambarkan sikap menyembah dan memuja. Belum lagi bacaan-bacaannya. Tapi haji?


Thowaf itu ya cuma lenggang-kangkung mengelilingi sebuah kubus. Tak ada rukun lainnya. Tak ada mantera atau doa apa pun yang diharuskan. Engkau bisa thowaf sambil ngerumpi soal Jokowi tanpa menciderai keabsahannya. Wira-wiri Shofa-Marwah pergi-pulang? Apalagi! Malah tak ada syarat bersuci. Dan wukuf? Kongkow di sebuah padang gersang. Boleh sambil tidur atau pun pingsan. Sesudah itu apa? Melempari tembok dengan kerikil! Apa yang masuk akal dari semua itu?


Dulu, pada masa ketika Jumrah masih tiang yang ramping dan orang-orang harus berebut mengincarnya, ada seorang jemaah haji yang sampai frustrasi. Sedang konsentrasi mengincar, tangannya kesenggol hingga kerikilnya jatuh. Ia ulangi lagi, kesenggol lagi jatuh lagi. Ia ulangi, begitu lagi. Terus sampai entah berapa kali. Hingga di puncak kaku-hati, ia pun menjerit,


“Yaa Allaah Gustiiiii!!! Ini ngibadah cap apaaaa!!!”


Tapi tak bisa dijelaskan bukan berarti tak ada penjelasan. Engkau hanya tak tahu. Atau tak menemukan kata-kata untuknya. Nyatanya, jika kau sungguh percaya, ada sejenis rasa yang merembes dan mengendap kedalam jiwamu saat kau melaksanakan laku haji itu. Rasa yang terus menyertaimu hingga kapan saja. Menghangati jiwamu dengan rindu. Dan mimpi abadi pengen balik lagi.


Saya sempat menduga, panggilan haji itu layaknya sebuah tantangan. Sejauh mana engkau percaya, hingga patuh disuruh apa saja. Bahkan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bagi akal netral tak lebih dari omomg-kosong belaka.


Kalau kau tanya alasan untuk percaya, alasannya adalah bukti. Sejak pertama kali kesana, nyaris dua puluh tahuan yang lalu, semua hal duniawi yang saya minta dalam doa-doa saya di Tanah Suci sudah diijabahi. Tuntas. Tanpa sisa. Mulai dari isteri cantik sampai perubahan politik. Dituruti tanpa kecuali. Sekarang kalau akan kesana lagi, saya harus memikirkan permintaan yang baru.


Maka tak ada yang mengherankan kalau seorang seperti Simbah Kyai Maimun Zubair entah sejak kapan beristiqomah berangkat haji setiap tahunnya. Keterbatasan quota ONH tak pernah menghalangi beliau. Apa pun jalan yang mungkin, beliau tak ragu menempuhnya. Visa jenis apa pun beliau mau. Tak ada visa haji, visa ziaroh pun boleh. Bahkan pernah beliau harus berangkat dengan visa tenaga kerja musiman. Yakni yang khusus untuk dipekerjakan selama musim haji saja.


Demikianlah. Syahdan, di gawang imigrasi Madinah, masalah datang. Petugas imigrasi tak percaya orang setua itu datang sebagai tenaga kerja. Ya logis to. Lha wong usia beliau sudah mendekati 90 tahun.


Mbah Maimun jelas tak mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dicecarkan saat interogasi. Kalau beliau terang-terangan bicara bahasa Arab dengan fasih dan lancar sekali, itu hanya berarti mementokkan kecurigaan petugas imigrasi. Maka beliau menyabarkan diri bertawakkal walau tertahan berjam-jam. Sampai kemudian seorang santri Sayyid Muhammad bin ‘Alawy Al Maliki, yang memang bertugas menjemput, menjadi terlalu cemas karena kalamaan menunggu. Lalu menerobos ke kantor imigrasi untuk mencari tahu. Dan cecaran pertanyaan petugas pun beralih kepadanya,


“Apa benar dia ini tenaga kerja?”


“Iya!”


“Masa?”


“Saumpritt!”


“Setua ini?”


“Memangnya nggak boleh?”


“Kerja dimana coba?”


“Di rumah makan”.


“Orang setua ini mau disuruh kerja bagian apa?”


“Bagian icip-icip!”


Entah percaya betulan atau hanya karena kasihan atau karena karomah Mbah Maimun sendiri, petugas imigrasi akhirnya meloloskan beliau dengan status buruh rumah makan bagian mencicipi masakan.


Sumber tulisan dari grup facebook Terong Gosong.



Omong Kosong Ibadah Haji

Membakar Rokok

Ibu : “Bapak! sudah diberitahu berkali-kali masih juga merokok, rokok itu kan hanya menghambur-hamburkan uang saja!”


Ayah : “Iya saya tau”


Ibu : “Berarti bapak setuju dengan adanya banyak pabrik rokok di negara ini, yang hanya membuat bangsa ini melarat?”


Ayah : “Sebenarnya saya gak setuju dengan adanya pabrik rokok di negara kita ini!”


Ibu : “Trus, knapa masih merokok?”


Ayah : “Sebenarnya ingin sekali Ayah membakar pabrik rokok itu… tetapi apa daya… itu melanggar hukum, maka dari itu Ayah bakar satu-satu!”


ibu : “@#$%%^” ??””@


Bagi sebagian orang, aktivitas merokok dapat menghilangkan stres dan bisa mendatangkan ide brilian.


Berikut manfaat rokok yang jarang diketahui.



Membakar Rokok

Mengenal Lebih Dekat Sundar Pichai, CEO Google Dari Keluarga Sederhana

Bertahun dipimpin Larry Page, Google akan segera ganti bos. Page menunjuk rekannya, Sundar Pichai sebagai penggantinya.


Pichai akan menjadi Chief Executif (CEO) Google baru sementara Page sendiri akan menjadi CEO Alphabet, perusaaan sekaligus proyek baru yang masih di bawah naungan Google. Pichai dinilai mampu untuk memimpin keseluruhan perusahaan yang berbasis di California tersebut.


Pasalnya, pebisnis asal India ini tahu banyak soal proyek inti dan produk Google. Pichai terlibat dalam Chrome, Android, Search, Maps, Google+ dan masih banyak lagi.


Meski berita mengenai restrukturisasi Google banyak mengejutkan orang, tetapi kabar mengenai pengangkatan Sundar Pichai sebagai CEO Google bukanlah sesuatu yang mengejutkan, terutama bagi karyawan Google. Mereka mengatakan bahwa Pichai dapat merealisasikan rencana yang ada.


Gambar: theguardian.com

Gambar: theguardian.com



Pichai terlahir di Tamil Nadu di tahun 1972. Ayahnya adalah seorang teknisi listrik. Sejak kecil, dia sudah menunjukkan ketertarikan pada pekerjaan ayahnya dan barang elekronik yang ada di rumahnya, meski barang elektronik yang ada tidak banyak.


Pada usia 12 tahun, keluarga Pichai baru memiliki telepon rumah. Saat itulah, dia mengenali salah satu bakatnya, mengingat angka dengan mudah. Pichai cukup memencet nomor telepon satu kali dan angka itu akan menempel di otaknya, dan bakat ini sangat berguna ketika dia bekerja di Google, manakala harus menyampaikan statistik suatu produk.


Nilai sekolahnya membuatnya dapat masuk ke Indian Institute of Technology, di mana dia meraih gelar di jurusan teknik. Guru-gurunya menyebutkan bahwa Pichai adalah orang yang sopan dan patuh pada aturan. Setelah itu, Pichai lalu mendapat beasiswa ke Stanford. Dia pun berangkat ke Amerika Serikat, walau tiket pesawat ke San Fransisco lebih mahal dari total gaji sang ayah selama satu tahun.


Sama seperti Larry Page dan Sergey Brin, dua pendiri Google, Pichai akhirnya keluar dari program PhD Stanford untuk mengejar karir di dunia bsinis. Dia lalu bekerja sebagai teknisi di Applied Materials, perusahaan pembuat prosesor. Dia memutuskan untuk kembali melanjutkan pendidikannya di Wharton School dan mendapatkan gelar MBA.


Di tahun 2004, dia dipanggil wawancara oleh Google. Wawancara tersebut bertepatan pada tanggal 1 April yang merupakan hari April Mop. Hari itu juga bertepatan dengan hari di mana Google meluncurkan Gmail. Sama seperti para pekerja Google lainnya, ketika itu, Pichai berpikir bahwa proyek Gmail hanyalah candaan Google untuk hari April Mop.


Pichai diterima di Google sebagai Product Manager. Ketika itu, Pichai harus puas hanya mengurusi tim kecil di balik search bar mungil yang ada pada Firefox dan Internet Explorer. Hal ini membuat dia berpikir: bagaimana jika Google membuat browser sendiri?


Ketika itu, Google adalah perusahaan yang membiarkan para pekerjanya untuk menghabiskan 20 persen waktu mereka untuk mengerjakan proyek pribadi. Dan ketika itu, terdapat sangat banyak proyek pribadi dari para pekerja Google. Eric Schmidt, CEO Google ketika itu, merasa Chrome adalah proyek yang hanya akan membuang waktu.


Meskipun begitu, Chrome terbukti menjadi proyek yang sangat sukses. Sekarang, 1 dari 3 komputer di dunia menggunakan Chrome sebagai browser mereka. Chrome juga merupakan browser yang paling sering digunakan di banyak negara kecuali Jerman, Jepang, sebagian besar negara di Afrika, dan, lucunya, India.


Pichai dengan cepat menjadi seorang bintang. Setelah sukses dengan Chrome, dia kembali menuai sukses dengan proyek Chrome OS dan Chromebook. Perusahaan di Silicon Valley telah lama berpikir untuk membuat netbook – laptop yang menyimpan segala data di cloud – selama bertahun-tahun. Tetapi Pichai adalah orang yang berhasil menjadikan rencana ini menjadi nyata. Sekarang ini, hampir seperempat total penjualan PC di Amerika Serikat merupakan Chromebook.


Saat Pichai sedang mempersiapkan peluncuran Chrome OS, dia diberikan tanggung jawab yang lebih banyak, termasuk Google Drive, Google Maps dan juga Gmail. Di sela-sela kesibukannya, Pichai berhasil menjadi Director dari Jive Software, sebuah perusahaan komunikasi dan menjalankan perannya sebagai ayah dari 2 anak yang dia dapat dari Anjali, istrinya yang merupakan wanita idamannya sejak tinggal di India.


Di tahun 2010, banyak kabar yang menyebutkan bahwa Twitter tertarik untuk membajak Pichai dan menjadikannya sebagai Vice President of Product mereka. Diduga, untuk memastikan Pichai menolak tawaran ini, Google memberikan bonus sebesar USD10 – 50 juta.


Tiga tahun kemudian, Andy Rubin, Kepala Divisi Android, bertengkar dengan Larry Page dan mengundurkan diri. Pichai dipilih untuk menggantikan posisi Rubin. Bekerja sama dengan Rubin bukanlah hal yang mudah bagi seluruh karyawan Google.


Rubin berencana untuk membuat browser khusus untuk Android. Sementara Pichai ingin Chrome dijadikan browser untuk Android. Agar Rubin setuju untuk menjadikan Chrome sebagai browser untuk Android, Pichai harus menandatangani sebuah surat perjanjian dengan Rubin. Hal ini menunjukkan keahlian Pichai dalam berdiplomasi.


Mengurus divisi Android berarti Pichai juga harus berurusan dengan perusahaan pihak ketiga yang ingin menggunakan Android sebagai OS untuk smartphone mereka. Saat Samsung berencana untuk menggunakan Magazine UX pada gadget mereka, Pichai menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk meyakinkan Samsung bahwa sebaiknya mereka tak melakukan hal tersebut. Pichai mengakui bahwa pekerjaanya bukanlah pekerjaan yang mudah.


Selain Twitter, Microsoft pernah berencana untuk menjadikan Pichai sebagai CEO saat Steve Ballmer, CEO Microsoft sebelum Satya Nadella, turun.


Saat ini, muncul rumor di Silicon Valley bahwa pengangkatan Pichai sebagai CEO adalah cara Google untuk memastikan dia tetap setia dengan Google.


Colin Gillis, analis teknologi di BGC Partners, menyebutkan, langkah Page untuk menjadikan Pichai sebagai CEO Google adalah cerdas, mengingat sekarang ini, banyak perusahaan teknologi yang saling memperebutkan orang-orang bertalenta untuk dipekerjakan di perusahaan mereka.


Misalnya saja, Twitter, yang sedang mencari orang untuk mengisi posisi CEO. Hal ini menjadikan Pichai sebagai salah satu orang yang paling dicari.


“Saya merasa dia adalah orang yang diinginkan banyak perusahaan,” kata Gillis. Menjadikan Pichai sebagai CEO Google memberinya motivasi untuk tetap bekerja untuk Google.


Eric Schmidt, bekas Executive Chairman di Google dan kini menjabat posisi yang sama di Alphabet, menuliskan sebuah tweet mengenai keyakinannya akan kemampuan Pichai. Dalam tweet-nya dia menuliskan, “Tidak sabar untuk melihat visi Pichai. Dia akan menjadi CEO yang hebat!”


Dalam wawancara dengan Bloomberg tahun lalu, Caesar Sengupta, Vice-President Product Management Google, berkata, “Saya menantang Anda untuk menemukan orang yang bekerja di Google yang tak suka dengan Sundar atau orang yang berpikir bahwa Sundar adalah orang yang menyebalkan.”


Sementara itu, Maarten Hooft memberitahu Business Insider tahun lalu, “Jika ada orang yang bisa menjabat sebagai CEO Google, maka Sundar adalah orangnya. Ada banyak orang cerdas di Google, tetapi menyangkut produk konsumen yang sudah dia kerjakan sejauh ini, saya ragu Google bisa menjadi sesukses sekarang tanpa Sundar.”


Larry Page juga memuji Pichai sebagai orang yang memiliki pengetahuan teknis yang mendalam, dan saat yang sama, kemampuan managerial yang luar biasa. Kombinasi kedua hal ini jarang sekali terdapat pada diri seseorang.



Mengenal Lebih Dekat Sundar Pichai, CEO Google Dari Keluarga Sederhana

Setiap Kita Adalah Ibrahim

Setiap kita adalah ‘IBRAHIM’ dan setiap Ibrahim punya ‘ISMAIL’…..


Ismailmu mungkin ‘HARTAMU’


Ismailmu mungkin ‘JABATANMU’


Ismailmu mungkin ‘GELARMU’


Ismailmu mungkin ‘EGOMU’


Ismailmu adalah sesuatu yg kau ‘SAYANGI’ dan kau ‘PERTAHANKAN’ di dunia ini…


Ibrahim tdk diperintah Allah SWT utk membunuh Ismail, Ibrahim hanya diminta Allah SWT untuk membunuh rasa ‘KEPEMILIKAN’ terhadap Ismail. Karena hakekatnya semua adalah milik Allah SWT…


Semoga Allah SWT anugrahkan KESHOLEHAN Nabi Ibrahim AS dan KEIKHLASAN Nabi Ismail AS kepada kita semua, agar kita bisa mengaplikasikan dlm kehidupan kita…


Jangan rendahkan dan hinakan org lain dgn harta, jabatan, dan gelarmu… karena di hadapan Allah SWT hanya keTAQWAan kita yg diterimaNya…


SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1436 H


Semoga dgn berqurban dpt menambah ketaqwaan kita dan menumbuhkan rasa empati kita kepada sesama.


Bustomi A. Dzihanie



Setiap Kita Adalah Ibrahim

Sep 26, 2015

Bahaya Membunuh Kecoa

hati hati membunuh kecoaBila anda melihat binatang kecoak di rumah, jangan anda memukulnya sampai mati bahkan sampai (maaf) isi perut kecoak meletet keluar. Karena didalam perut kecoa terdapat cacing halus/lembut yg tetap hidup meskipun diluar dari tubuh kecoak. Bila cacing ini sudah berada di luar dari tubuh kecoak (perut) dia akan bergerak untuk mencari tempat/indukan baru.


Cacing ini bentuknya sangat pendek, halus dan lembut akan terlihat kasat mata bila jarak pandang sekitar 10-20cm.


Untuk melihat cacing ini, anda dapat menaruh isi perut kecoak diatas kertas hitam atau diatas cermin, disitu akan terlihat pergerakannya.


Sangat berbahaya apabila cacing ini sampai menyentuh kulit tubuh kita (terutama kaki) karena dapat masuk melalui pori-pori kulit atau bila ada luka terbuka pada kulit luar.


Akan jauh lebih baik membasmi kecoak cukup dengan menggunakan semprotan anti serangga, yg dapat membunuh kecoak tanpa harus memukul hingga mengeluarkan isi perutnya.


Tips Agar Terhindar dari Kecoa


Terdapat beberapa cara alami untuk menjaga rumah Anda aman dari serangan kecoa. Berikut adalah beberapa diantaranya.


1. Membunuh Kecoa


Semprotkan air sabun ke badan kecoa. Air sabun cukup ampuh untuk mematikan kecoa.


Cara diatas cukup efektif mengurangi populasi kecoa dewasa. Namun, telur kecoa tetap tidak tersentuh dan segera menetas menjadi kecoa dewasa.


2. Membuat Lapar Kecoa


Kecoa tidak dapat bertahan hidup tanpa makanan dan air. Pastikan untuk membersihkan apapun yang bisa dijadikan makanan dan minuman kecoa.


Rumah yang bersih dan rapi akan membantu meminimalkan populasi kecoa. Pastikan pula untuk meletakkan sampah atau sisa makanan di luar rumah agar tidak menjadi sumber makanan kecoa.


Simpan makanan dalam wadah tertutup dan jangan biarkan terbuka terlalu lama.


Daerah di bawah kulkas atau kompor harus dibersihkan secara teratur karena sering terdapat sisa-sisa makanan dan minyak yang bisa menjadi makanan kecoa.


3. Memutus Pasokan Air


Selain melenyapkan sumber makanan, cara lain untuk membasmi kecoa adalah dengan memastikan tidak ada pasokan air untuk minum kecoa.


Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh University of Florida, kecoa dapat hidup selama dua minggu tanpa makanan dan air, tetapi mereka bisa bertahan hingga 42 hari dengan hanya minum air.


Air dari pipa yang bocor umum digunakan oleh kecoa sebagai sumber air. Tempat di bawah wastafel adalah tempat favorit lain bagi kecoa.


Jadi pastikan tempat-tempat tersebut kering sehingga memutus pasokan air bagi kecoa.


4. Perangkap Kecoa dan Predator Alam


Selain cara-cara diatas, metode lain untuk membunuh kecoa adalah dengan memasang perangkap non racun di sekitar rumah.


Salah satu jenis perangkap bekerja seperti perekat yang menjebak kecoa sehingga tidak sempat masuk ke dalam rumah.


Kecoa juga memiliki sejumlah besar predator alami. Kadal, burung, tikus, kodok, dan katak semua menjadikan kecoa sebagai santapan.


Pastikan untuk tidak mengganggu habitat predator alami agar populasi kecoa tetap terkontrol



Bahaya Membunuh Kecoa

Belajar Dari Sistem Pendidikan Eropa

Apa sih bedanya kuliah di Sorbonne dengan di Indonesia?


Tepat 4 tahun lalu, saya mulai kuliah di Sorbonne. Kampus yang memang dari dulu saya cita-citakan. Buat keterima disana itu susah banget bro, banyak persiapannya. Next time saya ceritain lebih detail deh prosesnya.


Nah, mungkin pada penasaran apa sih bedanya kuliah di Sorbonne sana sama di Indonesia? Ada dua hal yang bikin saya kaget pas pertama kali saya masuk kelas. Yang pertama gara2 muridnya campur aduk blek. Ada yang rambutnya pirang kaya emas, ada yang tingginya 2 meter, yang super cantik ampe bikin bengong, sama bingung banyak banget bahasa beda di satu ruangan. Di depan ada yang ngomong Jerman kaya orang marah2. Achtung aufstellung Schweinsteiger krankenwagen! Di belakang ada duo cw Arab yang juga sama kaya lagi berantem. Yallah yallah kutiba alaikumusyam. Ga ada yang ngomong Inggris. Untung banyak yang ngomong Prancis (yaiyalah) jadi akhirnya bisa ikutan nimbrung.


Gambar: euruni.edu

Gambar: euruni.edu



Satu angkatan saya ada 50 orang dari 22 negara, yang dari Indo cuma saya doang, dari Asia ada 4. Namanya juga insting, temen pertama yang saya dapet, ya dari Asia. Anaknya kecil, manis kaya dari Solo, mungil banget. Namanya Mai dari Vietnam. Yang kedua Cristina dari Rumania (yang ada di foto ini) yang kelak bakal akrab kaya ke saudara sendiri, sama satu cowo Prancis ganteng banget bikin jiper namanya Michael.


Hal kedua yang bikin shock, mereka masih make papan kapur! Di kelas juga ga ada tuh komputer, tapi ada proyektor jadi dosen tinggal colok aja.


Banyak hal unik yang saya alamin selama kuliah disana. 2 tahun belajar, saya ga beli buku sama sekali. Dosen disana bilang, buat teori mah terserah pelajarin dari mana aja. Kalo saya paling suka belajar lewat youtube, soalnya lebih gampang ngerti daripada kalo baca. Kita lebih fokus belajar lewat jurnal, soalnya jurnal itu terus up to date sama perkembangan ilmu baru. Juga karena program saya Ekonomi Psikologi itu relatif ilmu baru juga jadi ga banyak textbook yang ada.


Yang juga kentara bedanya itu hubungan sama dosen. Kalo di kita kan dosen itu posisinya diatas kita banget, kadang takut kalo ketemu, sama ga berani bantah, tapi disana nggak. Dosen itu bisa dibilang sejajar. Kita malah kadang manggil pake nama depan loh. Bahkan ga pake Pak. Langsung nama aja.


Dan dosen disana boleh dibantah. Pernah ada temen saya dari Jerman yang ga setuju sama apa yang diajarin. Mereka debat, trus si Jerman ini maen ngeloyor keluar kelas gitu aja. Pas kelas selesai, saya datengin si dosennya, “madame, kalo saya kaya gitu di Indonesia, saya langsung dikasih E dan ga boleh masuk kelas lagi loh”. Tapi dia bilang itu normal. Eh dia malah curhat katanya paling suka murid dari Asia. Pendiem, hormat banget sama dosen, tapi nilainya bagus. Sayangnya untuk point ketiga, saya ga termasuk hiks. Maap mengecewakan anda madame hiks.


Mungkin itu yang ngebuat negara Eropa sana maju. Mereka berani ungkapin pendapat, blak2an, dan mereka hobi banget debat. Pernah kita dua jam debat cuma buat nentuin judul penelitian. Tapi debatnya berkualitas. Kalo dirasa ide lawan debat lebih bagus, mereka sepakat make ide itu, tapi setelah debat panjang dulu.


Ujian juga beda. Ga ada lagi tuh soal2 apalah (well ada juga sih yang afalan tapi ga banyak). Soalnya open question dan kita boleh jawab sekreatif kita, asal ditopang teori yang kuat. Karena 4 tahun saya kebiasaan afalin buku (bahkan kadang nodong asdos buat minta kisi2 soal ujian), saya jadinya ga kebiasa. Jadilah sering banget mengarang bebas yang akibatnya nilai saya terjun bebas pula. Begitu bandingin sama jawaban temen laen, kerasa banget analisis saya kurang tajam. saya masih kebawa kebiasaan lama yang selalu berpatokan sama buku atau slide yang dikasih, jadi istilahnya mindahin apa yang ada di buku ke kertas ujian. Tapi disana ga gitu. Kita harus jago analisis dari sudut lain, harus berpikir kreatif dan kita emang ditantang untuk gitu. Ini yang saya rasa masih kurang banget di kita. Mahasiswa kita kebanyakan cuma “know what” bukan “know how and why”.


Sidang juga jauh beda. Wah pas saya di FEUI, yang namanya sidang tuh momok banget. Ada temen saya yang sidang sampe 5 jam. Ini sidang skripsi apa sidang cerai? Lama bener. Tegang banget apalagi begitu tau dapet dosen penguji killer. Belum lagi ntar ditanya teori kuliah selama 4 tahun (yang menurut saya ga fair ilmu 4 tahun dites dalam sejam), stres bangetlah pokoknya.


Kalo disana nggak. saya ga terlalu stres. Nervous sih iya, tapi ga takut. Disana sidang namanya soutenance, sama kaya Inggris artinya defense. Kita berusaha mempertahankan hasil penelitian kita. Bedanya, kalo di kita dosen penguji fokus nyari kesalahan yang kemudian dipake untuk nyerang, kalo disana nggak (ini saya kutip dari tulisan pak Rhenald). Dosen disana justru ngasih saran apa aja yang harus diperbaiki. Dan suasananya santai kaya presentasi biasa aja. Sidangnya pun cuma setengah jam. 15 menit saya paparin hasil riset, 15 menit diskusi. 15 menit lagi ngobrol saya mau apa abis lulus, bahkan si dosen penguji iseng godain nanya, saya dapet pacar Prancis ga selama disini (nggak btw hiks lagi). Pas kelar, saya pelukan sama para dosen. Bilang makasih banget buat bimbingan selama ini. Bener2 bersahabat suasananya.


Tapi yang paling hebat dari sistem pendidikan mereka itu menurut saya ada satu: kuliah full gratis. Ini untuk kampus publik ya. Ga peduli dari negara mana, asal keterima, kita bisa kuliah disana. Dan ga dibedain tuh lo orang lokal apa asing. Tapi, ada tapinya, karena kampus publik makanya hampir semua make bahasa pengantar Prancis. Dan minimal Level nya harus B2 atau C1. Kalo ibarat IELTS, lo harus dapet IELTS 8 tapi bahasa Prancis. Lah kalo IELTS Inggris dapet 7 aja susah, ini Prancis pulak! Mana ujiannya susah buanged!! Ya gitu deh perjuangannya.


Yang unik juga, karena gratis, orang sana gampang aja maen pindah jurusan. Temen baek saya Damien, dia aslinya anak kedokteran, tapi di tahun keempat dia berhenti terus pindah ke jurusan saya. Buset padahal tinggal setahun lagi. Pas saya tanya kenapa, dia bilang udah ga tertarik lagi. Daripada stress kalo lanjut, mending pindah. Kalo di kita? Boro2. Buat lolos masuk SPMB aja (saya cuma taunya SPMB) susahnya setengah mati, lah ini pindah. Belagu bener. Tapi mungkin disitulah kunci mereka sukses.


Kan ga semua anak bakalan terus suka ama jurusan yang dia ambil. Kalo di tengah2 ternyata ga suka, harus gimana dong? Yang di SMA suka banget sama Akun tapi ternyata beda banget pas kuliah, kan bisa jadi dilema. Sayang kalo keluar udah susah masuknya, bayar mahal pula, tapi kalo lanjut bakal stres ga bisa ngikutin plus dapet nilai nasakom. Dan terbukti di kelas saya, dari awalnya 50, cuma 37 yang akhirnya lulus. Banyak yang nyerah, pindah jurusan, atau DO karena nilainya jelek. Yang lulus? Pinter2 banget! Kecuali saya yang lulus pas2an hiks hiks hiks.


Dosen disana juga peduli banget sama mahasiswa asing. Tau kita kesulitan make Prancis, mereka pada ngebolehin kita nulis make Inggris. Ujianpun selalu dua bahasa dan kita boleh milih. Mereka juga izinin kita ngerekam pas ngajar, atau foto slide, jadi kita fokus ke apa yang dosen omongin bukan sibuk nyalin slide. Kuncinya disana “STUDY SMART, NOT STUDY HARD”. Di kelas juga dibolehin make gadget apa aja. Ada dosen yang ngajarin make youtube. Semua tugas, bahan slide, kalo ada yang nemu buku Soft copy atau jurnal bagus, semua dikirim di Dropbox jadi bisa saling share, pokoknya teknologi bener2 dimanfaatin disana.

Ada satu percakapan unik pas kita lagi belajar bareng. Kita saling cerita gimana masa sekolah di negara masing2. Pas giliran saya cerita, mereka shock begitu tau kita mulai sekolah jam 7 pagi (bahkan banyak yg mulai setengah 7). Buat mereka, itu ga manusiawi banget, apalagi pas winter (mereka lupa mana ada musim salju di kita).


Mereka juga kaget kita sekolah lama banget. Kita bisa 40 jam seminggu kalo disana rata2 26 jam. Liat aja anak2 SD kita, mereka bisa sama sibuknya kaya karyawan. Udah sekolah sampe jam 4, lanjut ikut les sana sini. Les Inggrislah, biola, renang, macem2 (semoga ga lupa les ngaji aja hehe). Takutnya mereka malah ga nikmatin masa kecil mereka karena kebanyakan belajar. Soalnya ini yang terjadi di China (saya pernah baca di NatGeo terus saya confirm sama temen saya yang dari China. Anak2 disana itu pada stres banget, bahkan banyak yang sampe bunuh diri. jangan sampe deh kita kaya gitu).


saya kaget banget pas baca (dan ngobrol sama temen saya dari Finland) kalo di negara Scandinavia, banyak yang ga make sistem nilai. Prinsip mereka, school is fun. Ke sesama teman bukan saling bersaing siapa yang nilainya paling bagus, tapi saling ngebantu. Mereka juga banyak aktivitas diluar kelas biar ga bosen.


Dalam psikologi pendidikan, learning atau proses belajar seharusnya dibagi 3, kognitif (ngerti/otak), afektif (ngerasa/hati) sama psychomotor (ngelakuin/tangan). Sayangnya selama ini kita cuma fokus di kognitif aja. Anak sekolahan kita bisa dibilang salah satu yang paling pinter, buktinya menang olimpiade mulu kan? Tapi banyak juga toh yang nyontek, nyari bocoran soal, itu gara2 afektifnya kurang dilatih. Bahkan dibantu sama gurunya. Soalnya kita terlalu fokus sama nilai. Ga heran pas kuliah banyak yang hobi bakar ban sama blokir jalan.


Anak2 kita sekedar jago teori tapi gatau gimana cara aplikasiin ilmunya. Soalnya kita ga dikasih uang tujuan kita belajar ini buat apa. Coba inget pelajaran fisika pas sma dulu. Misalnya gini: sebuah bola seberat 10 kg dijatohin dari lantai 7 dan dibawahnya ada trampolin yang memiliki elastisitas 2N. Hitung berapa jauh jarak jakarta surabaya.


saya yang dari dulu suka ekonomi atau anak2 yang jago gambar, pasti bilang wtf is this shit? Who cares? Emang itu penting belajar fisika tapi ga berarti kita mesti tau semua toh? saya denger katanya sekarang pengurusan langsung begitu masuk SMA ya? Good good. Soalnya selama SMA, cuma sekali fisika saya ga merah smile emoticon


Kurikulum kita juga kebanyakan hafalan. Makanya coba kalo di tempat les, pasti kita dikasih rumus cara cepet. Kita ngafal bukan paham, makanya begitu soalnya dirubah dikit, langsung KO. Kalo disana belum tentu gitu, mereka bisa berkreasi sesukanya. Makanya ga heran banyak industri kreatif kaya developer game banyak yang asalnya dari Scandinavia. Terus nilai gimana? saya setuju banget sama Pak Anies. IP bukan segalanya, yang penting cukup buat ngelamar beasiswa atau dipanggil wawancara.


So apa kita harus ikutin sistem pendidikan kaya di Norway atu Finland? Belum tentu bisa. Mereka bisa gitu soalnya penduduknya ga banyak. Kalo kita kasusnya sama kaya di China, karena penduduknya banyak sementara kapasitasnya dikit, persaingannya jadi super ketat. Susah kalo diaplikasiin disini.


Saya udah ga tau lagi gimana kurikulum sekarang, tapi yang pasti pas jaman saya sekolah, saya ngerasa berat banget. Harusnya yang disebut mahasiswa itu bukan anak kuliahan, tapi anak sekolahan. gimana ga maha, anak SMA bahkan SD belajar semua disiplin ilmu sekaligus: sains, ilmu sosial, fisik, agama, sampe tata negara. 16 pelajaran! Juga ga heran anak sd sekarang pada bawa koper derek gara2 banyak buku paket yang berat2. Tiap hari dari jam 7 sampe jam 4. Kuliah aja ga segitunya. Kalo kata pak Mario, shuuuuper sekaliiiii..


Masalah nilai di Prancis juga fair, kita lulus atau nggak tergantung nilai rata2 akhir. Jadi misalnya di satu mata kuliah kita dapet 2tapi yang laen dapet 8, kita diitung lulus soalnya rata2 akhirnya 5. Kalo di kita kan nggak. Misalnya ada satu kuliah yang dapet E trus, kita ga akan bisa lulus, padahal bisa jadi emang kita bener2 ga ngerti. Kan ga fair juga misalnya 143 sks kita A semua tapi ga bisa lulus gara2 kuliah 1 sks.


Tapi ada hal yang jauh lebih penting selain akademik kalo kalian kuliah di luar negeri. Kalian belajar bareng banyak orang dari seluruh dunia, dengan latar belakang beda. Disitu kalian belajar bagaimana bisa bergaul yang kelak bakal berguna banget kalo kerja sama orang asing. Kalian juga belajar hidup di negara baru, yang beda banget sama di Indonesia. Makanan, bahasa, lifestyle, semua bener2 beda. Disitu kita belajar gimana kita memposisikan diri kita. Kita berubah menjadi orang yang baru, yang lebih baik dibanding kalo kita ga pernah keluar.


So, siapa yang pengen ngerasain kuliah keluar negeri?


Diambil dari facebook Angga Dwi Putra.



Belajar Dari Sistem Pendidikan Eropa