Sep 26, 2015

Kisah Kucing Kurus Mempunyai Anak Macan

kucing dan macanKucing kurus hidup di hutan rimba. Lambat laun dietngah hutan dia hamil tanpa kerana. Lahirlah anak Kucing yang berbeda dari induknya. Induknya adalah kucing yang cacat, mata berdarah, telinga sobek, kaki pincang, ekor buntung, kulit kebakar dan hidup sendirian.


Lambat laun gagahlah anak kucing dan sombong tak mau mengakui orang tuanya yang seperti itu. Pergilah iya dalam beberapa tahap demi mendapatkan orang tua dan panutan yang hebat diantaranya yaitu


1. Ia anak Kucing sebut saja Macan pergi ke atas gunung, merenung, mencari makhluk yang hebat di muka bumi. Bertemulah ia dengan sosok yang hebat yaitu matahari. Belajarlah ia bertahun tahun. Matahari berkata “Wahai macan kau sudah dapatkan segalanya dariku. Aku punya kelemahan, kalah karena mendung (aku mendung datang menyelinap menutupi cahaya demi damainya masyarakat dengan kesejukan dan kenyamanan hidup). Kehebatanku karena cahayaku yang menyinari alam semesta tanpa pandang siapa dia.”


2. Ia anak Kucing sebut saja Macan pergi menuruni bukit dari atas gunung, merenung, mencari makhluk yang hebat di muka bumi. Bertemulah ia dengan sosok yang hebat yaitu mendung. Makhluk yang mengalahkan matahari. Belajarlah ia bertahun tahun. Mendung berkata “Wahai macan kau sudah dapatkan segalanya dariku. Aku punya kelemahan, kalah karena angin (aku angin tiupkan topan, puting beliung, torpedo dan lainnya untuk mengusir apapun salah satunya mendung). Kehebatanku karena gelapku yang menutupi cahaya matahari dan aku bisa menghujani alam.”


3. Ia anak Kucing sebut saja Macan pergi ke bawah bukit dan menembus semak merenung pada lapangnya ilalang, mencari makhluk yang hebat di muka bumi. Bertemulah ia dengan sosok yang hebat yaitu angin. Belajarlah ia bertahun tahun. Angin berkata “Wahai macan kau sudah dapatkan segalanya dariku. Aku punya kelemahan, kalah karena gunung(aku gunung patok, paku, tiang bumi agar kokoh menjaga keutuhan alam, tanpaku apa artinya daratan dan bumi, segalanya ada pada tubuhku). Kehebatanku karena aku menghempas, mengeringkan,dan membagikan kehidupan kepada alam semesta tanpa pandang siapa dia.”


4. Ia anak Kucing sebut saja Macan pergi ke atas gunung, merenung, mencari makhluk yang hebat di muka bumi. Bertemulah ia dengan sosok yang hebat yaitu gunung. Belajarlah ia bertahun tahun. Gunung berkata “Wahai macan kau sudah dapatkan segalanya dariku. Aku punya kelemahan, kalah karena Mouse (aku Mouse yang datang menggerogoti dari dalam, kecil mengelikan tapi bagian dari segala kehidupan makhluk yang hidupn,aku hadir bukan hanya menghancurkan namun menjadi tanda kehidupan yang sebenarnya) . Kehebatanku karena keutuhanku dalam menangui hidup, kokohnya aku dalam menyanggah hidup, nyamannyabaku dalam mengkolaborasi kehidupan dalam menyediakan tempat kehidupan yang aman dan nyaman di alam semesta tanpa pandang siapa dia yang hidup.”


5. Ia anak Kucing sebut saja Macan pergi ke atas bawah gunung masuk ke goa, merenung, mencari makhluk yang hebat di muka bumi. Bertemulah ia dengan sosok yang hebat yaitu Mouse. Belajarlah ia bertahun tahun. Mouse berkata “Wahai macan kau sudah dapatkan segalanya dariku. Aku punya kelemahan, kalah karena kucing (aku kucing hadir mencari mangsa, aku patuh pada siapa yang menyayangiku, aku hadir hanya mencari mangsa, jiwa hewananku hebat selalu berbagi wilayah hidup dan tak pernah gila pada kehidupan,aku apa adanya apapun aku makan demi hidup) Kehebatanku karena aku menggerogoti dalam suatubkeutuhan sedikit tapi menghancurkan dan hidupku hina di alam semesta ini.”


Larilah macan si anak kucing bertemu dengan ibunya di hutan rimba. Kemudian macan memeluknya sembari menangis bercucuran air mata menyesalu akan jiwanya yang tidak hormat dan meremehkan ibunya.Ibunya macan berkata pada anaknya”aku kucing bejiwa keibuan dan kabapaan yang menyayangi, mengasihi, menjaga, mengayomi, membimbing, membina, mendidik siapa yang jadi anaknya agar bisa hidup di alam semesta.”


Pesan: jangan kau remehkan siapa orang tuamu, siapa indukmu, siapa tokohmu, siapa panutanmu, siapa gurumu, siapa sepuhmu, namun kau cobalah merenung dialah yang mengarahkan hidupmu sampai sekarang ini.


Tuntunlah hidupmu untuk menghormati proses dan siapa yang menuntunmu dalam proses. Hidup akan lebih berharga ketika kita bercermin siapa kita. Ngaca dulu, ngaca lagi, ngaca terus.

Hidupmu sekarang adalah cerminanmu di masa yang akan datang. Akan aku tinggalkan yang mampu dibaca sejarah. Lanjutkan perjuanganku.


Ditulis oleh Ahmad Khoeri


 



Kisah Kucing Kurus Mempunyai Anak Macan

No comments:

Post a Comment