Oct 4, 2015

Surat Menteri Agama RI untuk Pemerintah Arab Saudi

Beberapa tragedi memilukan tengah dialami jamaah haji tahun 2015 ini. Dari mulai robohnya crane, kebakaran di salah satu penginapan, sampai dengan tragedi Mina yang memakan korban lebih dari 1000 jamaah haji.


Kejadian 8 Dzulhijjah malam itu tidak hanya menyebabkan tenda roboh, listrik juga padam sehingga tenda di Arafah gelap gulita dan water cooler tidak berfungsi. Kejadian ini juga mengganggu pos kesehatan Arafah karena tidak bisa mengoperasionalkan alat yang membutuhkan listrik dan akhirnya berdampak kepada jamaah yang sakit.


Gambar: tribunnews.com

Gambar: tribunnews.com



Belajar dari kejadian tersebut, Kementerian Agama segera melakukan langkah cepat guna perbaikan pada penyelenggaraan haji mendatang. Hal ini terungkap dari surat Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kepada Menteri Haji Arab Saudi yang meminta agar Pemerintah Saudi bisa segera melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas layanan di Arafah dan Mina, sebagaimana dilansir dari laman resmi Kementerian Agama.


“Ada dua atau tiga hal yang akan kita ikhtiarkan secara serius. Pertama adalah kondisi arafah,” terang Menag usai meninjau penimbangan barang bagasi jamaah haji Indonesia di Madinatul Hujjaj, Jeddah, Kamis (01/10).


Menag mengaku sedih  ketika pada malam hari tanggal 8 Dzulhijjah dirinya mendapati sejumlah  tenda jamaah yang roboh karena diterpa angin. Padahal menurutnya angin tersebut  tidak sekuat dengan angin yang merobohkan crane di Masjidil Haram sehingga tidak bisa dibayangkan kalau kekuatan angin itu sama.


Kejadian itu tidak hanya menyebabkan tenda roboh, tetapi juga listrik padam sehingga selain penerangan juga menyebabkan water cooler di tenda Arafah tidak berfungsi.  Hal ini juga mengganggu pos kesehatan Arafah karena tidak bisa mengoperasionalkan alat yang membutuhkan listrik dan akhirnya berdampak kepada jamaah yang sakit.


“Saya sudah mengirimkan surat resmi kepada Menteri Haji agar konsidi Arafah bisa diperbaiki dengan cara membuat tenda-tenda yang permanen di Arafah. Kalau di Mina bisa tenda permanen, di Arafah seharusnya juga bisa,” tegas Menag.


“Juga dibangun pembangkit listrik berkekuatan besar sehingga tidak hanya mengandalkan generator yang terbatas, tapi pembangkit listrik permanen yang betul-betul bisa mensuplai berapapun kebutuhan listrik di Arafah,” tambahnya.


Hal kedua yang diusulkan Menag adalah terkait perbaikan Mina. Menag menyoroti jarak Mina Jadid yang terlalu jauh dan keberadaanya yang  dari sisi syari juga masih problematik, apakah sah sebagai tempat menginap atau tidak. “Saya sudah bersurat ke Menteri Haji agar tenda-tenda di Mina bisa ditingkatkan. Kalau Jamarat saja bisa ditingkat, semestinya tenda di Mina juga bisa ditingkat sehingga seluruhnya bisa berada di Mina dan jarak ke Jamarat juga tidak terlalu jauh. Waktu melontar jumrah juga bisa diatur lebih ketat,” terang Menag.


Selain dua hal yang diajukan kepada Menteri Haji Arab Saudi, Menag juga berinisiatif untuk memberlakukan penggunaan chip yang ditempel pada gelang idenitas jamaah. Chip yang nantinya bisa dideteksi melalui GPRS ini penting untuk mengantisipasi persoalan jamaah hilang yang tidak diketahui keberadaannya.


Berikut daftar WNI yang teridentikasi pada 2 Oktober 2015:


1. Abdul Wahab Samangka, Kloter Bpn 5, No Paspor A8925434

2. Arbai Abdullah Saleh, Kloter Bth 14, No Paspor B1306333

3. Syamsudin Abdurrahman Idris, Kloter Bth 14, No Paspor B1306241

4. Muhammad Thamrin Slamet, Kloter Bth 14, No Paspor B1306309

5. Enung Maesyaroh Wahyo, Kloter Jks 21, No Paspor B0740336

6. Elly Sumili Syafei, Kloter Jks 61, No Paspor A3727776

7. Neneng Rukmini Didin Minwari, Kloter Jks 61, No Paspor B0932963

8. Aruk Emen Urha, Kloter Jks 61, No Paspor B1441751

9. Sardjo Muljana Sukarta, Kloter Jks 61, No Paspor B0745290

10. Wahyudin Doyo Wikatma, Kloter Jks 61, No Paspor B0715728

11. Kartinah Oto Kartawijaya, Kloter Jks 61, No Paspor B0715743

12. Djuhata Kuswandi Djai, Kloter Jks 61, No Paspor B0745294

13. Wawan Sopwan Effendi, Kloter Jks 61, No Paspor B0929816

14. Iim Halimah Rustama, Kloter Jks 61, No Paspor B0929828

15. Ima Rismawati Endang Nandar, Kloter Jks 61, No Paspor B0733178

16. Ii Bahri Suparman, Kloter Jks 61, No Paspor A9521394

17. Nani Marlina Muhamad Herling, Kloter Jks 61, No Paspor B1194596

18. Rakal Surya Wangsadinata, Kloter Jks 61, No Paspor B1460566

19. Suimah Khasan Kusman, Kloter Soc 62, No Paspor B0877824

20. Hadimurti Wibisono Suratin, Kloter Soc 62, No Paspor B1105098

21. Rita Saadah Sahuddin, Kloter Soc 62, No Paspor B0876430

22. Khafsoh Maktub Ilyas, Kloter Soc 62, No Paspor B0877967

23. Mat Safii Samidjo, Kloter Sub 28, No Paspor B1028437

24. Rukmiati Sanusi Matahir, Kloter Sub 28, No Paspor B1028008

25. Samsiah Sarnuji Muhayat, Kloter Sub 48,No Paspor A4514456

26. Zainab Darmo Sagimin, Kloter Sub 48, No Paspor B1587769

27. Ida Khusnul Hotimah, Kloter Sub 48, No Paspor B1038879

28. Tutik Indriyani Tukiyo, Kloter Sub 48, No Paspor B1022712

29. Hasbullah Hasanuddin Paida, Kloter Upg 10, No Pasporb0693563

30. Abu Bakar Katjo Tanni, Kloter Upg 10, No Paspor B0693652

31. Namma Muhammad Kasim, Kloter Upg 10, No Paspor B0693404


Satu lagi jenazah WNI atas nama Ecang Suryadin Rosid dengan nomor iqomah 2388983450.


Sampai dengan saat ini, sedikitnya masih ada 74 jamaah haji Indonesia yang belum kembali ke hotelnya untuk bergabung bersama anggota kloter lainnya. Banyak alasan tentu kenapa orang belum kembali, dan itu tidak selalu berarti telah mati. Nyatanya, ada juga jamaah haji Indonesia yang setelah lima hari  hilang tanpa kabar akhirnya bisa kembali.



Surat Menteri Agama RI untuk Pemerintah Arab Saudi

No comments:

Post a Comment