Jan 23, 2016

Belajar Kehidupan Dari Koloni Semut

belajar dari semutSemut adalah semua serangga anggota suku Formicidae, bangsa Hymenoptera. Semut memiliki lebih dari 12.000 jenis (spesies), sebagian besar hidup di kawasan tropika. Sebagian besar semut dikenal sebagai serangga sosial, dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur beranggotakan ribuan semut perkoloni. Anggota koloni terbagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut.


Dimungkinkan pula terdapat kelompok semut penjaga. Satu koloni dapat menguasai daerah yang luas untuk mendukung kehidupan mereka. Koloni semut kadangkala disebut “superorganisme” karena koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.


Kita memang tidak akan meminta semut untuk mengajar layaknya guru-guru yang menerangkan pada muridnya. Karena semut memang tidak pernah kuliah di universitas keguruan & bergelar sarjana, apalagi Profesor. Kita hanya akan mencoba untuk melihat perilaku dan kebiasaan semut-semut kecil tersebut & mencoba untuk merenungkannya. Siapa tahu bisa bermanfaat dan dapat saling mengingatkan.


Ayo kita mulai bahas sedikit demi sedikit perilaku mereka


1. Semut adalah binatang yang ramah


Bila bertemu dengan sesamanya, semut akan saling menyapa dengan menyentuhkan antenanya. Kita sebagai manusia, jangankan saling bersalaman, kadang dengan teman sendiri pun saling bertengkar, mengancam, berebut, bahkan menghina. Semut ternyata lebih ramah dari pada kita bukan?


2. Semut itu kuat dan pemberani


Semut mampu mengangkat beban yang bahkan 50X lipat dari berat tubuhnya sendiri. Itu secara fisik, secara nonfisik apakah kita kuat, menahan godaan misalnya, berupa harta, tahta dan wanita?


Dengan keberaniaannya, semut berani untuk menggigit kita, manusia yang lebih besar ukurannya jika mereka kita ganggu, semut2 itu berani akan selalu berani menghadapi setiap tantangan yang datang pada mereka walaupun sangat besar. Bandingkan dengan kita, yang banyak mengeluh, frustasi, bahkan melarikan diri ketika masalah datang menghampiri.


 


3. Semut itu hemat, pemurah dan rajin bergotong royong/bekerja sama


Betapa tidak, ketika seekor semut mendapatkan sebutir nasi, semut itu tidak akan menghabiskan nasi itu sendirian, tapi nasi itu akan disimpan untuk persediaan di masa paceklik & digunakan untuk kebutuhan koloninya.


Dan ketika ada makanan yang lebih besar, maka semut2 akan bergotong royong untuk mengangkatnya, begitu pula ketika membuat sarang. Masyarakat pedesaan mungkin sedikitnya masih bersikap arif seperti ini. Tapi bagaimana dengan kita? yang cenderung selalu konsumtif, jarang berbagi, hanya memikirkan diri sendiri & tak mau membantu orang lain, walaupun ada nenek2 atau kakek2 yang kesulitan menyeberang, kita enjoy saja menarik gas kendaraan kita, tanpa lihat kanan kiri.


 


4. Semut itu disiplin, teratur dan terorganisir


Semut itu mempunyai pembagian tugas yang jelas, ada semut ratu, yang tugasnya kawin dan bertelur saja, dan tentu saja sambil memerintah rakyat semut. Ada semut prajurit, yang tugasnya berperang. Ada semut pekerja, yang tugasnya mencari makan dan membangun sarang. Malah ada semut baby sitter, yang tugasnya merawat telur-telur yang belum menetas.


Semut itu sekali menerima jabatan dan tugas, selalu melakukannya dengan sepenuh hati, kalau perlu mereka mati demi tugas. Kalo kita, ada artis yg jadi pejabat, pejabat jadi artis, aparat jadi bodyguard, dst..


5. Semut adalah binatang yang tertib


Lihatlah ketika semut berjalan bersama koloninya, mereka pasti berbaris, mereka antri, padahal jumlah mereka sangatlah banyak. Bandingkan dengan kita yang selalu menyerobot antrian & saling salip-menyalip di jalanan. Mungkin sistem antrian & lalu lintas di dunia semut lebih maju dibandingkan sistem dunia manusia ya?


6. Semut itu setia, tahan banting dan pantang menyerah


Semut merupakan salah satu binatang yang setia. Setia kepada ratunya, kepada kelompoknya. Terutama semut pekerja yang selalu setia bekerja untuk memberi makan sang ratu dan semut lain dalam kelompoknya.


Bandingkan dengan kita, contoh wakil rakyat dikasih amanah setia pada kemunafikan, tahan banting di peradilan hukum dan pantang menyerah merampok uang rakyat.


Bila semut kita lempar atau kita siram sekelilingnya dengan air, kita tidak akan melihat semut terdiam pasrah menerima nasibnya yang sedang kita kerjain. Mereka akan tetap berjuang agar mereka bisa tetap hidup, bergerak2 dengan sekuat tenaga mereka untuk menyelamatkan diri. Lalu bagaimana dengan kita yang selalu uring2an ataupun hanya bisa pasrah pada nasib yang menimpa kita.


Dari berbagai sumber.



Belajar Kehidupan Dari Koloni Semut

No comments:

Post a Comment