Sudah bertahun-tahun Stasiun Kami-Shirataki ini sepi penumpang. Operator Japan Railway (JR) hendak menutupnya. Sampai mereka menemukan ada siswa SMA yang setia naik-turun di stasiun itu.
Sebagai informasi, Japan Railways, biasa disingkat JR, adalah sekelompok perusahaan yang sejak 1 April 1987 mengambil alih sebagian besar aset dan usaha perusahaan kereta api Jepang Japanese National Railways. JR merupakan operator kereta kecepatan tinggi Shinkansen dan sejumlah besar jasa perkeretaapian antarkota.
Japanese National Railways yang merupakan BUMN terpaksa dipecah karena terlilit utang. Sembilan perusahaan yang dikelompokkan dalam grup Japan Railways masing-masing merupakan perusahaan independen, namun jaringan perkeretaapian masih digunakan bersama oleh seluruh anggota grup. Dari sembilan perusahaan tersebut, tujuh merupakan operator jasa perkeretaapian dan dua lainnya adalah perusahaan riset dan teknologi. Salah satu dari tujuh operator jasa perkeretaapian tersebut merupakan perusahan kargo, sedangkan enam perusahaan sisanya dibagi berdasarkan wilayah yang dilayani.
Stasiun Kami-Shirataki yang terletak di Pulau Hokkaido ini sudah sepi sejak 3 tahun lalu. Lokasinya yang terpencil dan berakhirnya kereta kargo membuat operator JR memutuskan untuk menutup stasiun itu.
Namun, ada satu penumpang yang masih setia menggunakan jasa kereta tersebut. Ia adalah seorang siswi SMA. Karena siswi itulah operator JR mengurungkan niat untuk menutup stasiun itu dan memilih tetap menjalankan kereta, hanya untuk mengantar jemput seorang siswi SMA itu saja. JR memutuskan akan menunggu siswi SMA itu lulus lebih dulu sebelum menutup stasiun itu.
JR bahkan menyesuaikan jadwal kereta dengan jadwal berangkat dan pulang sekolah siswi SMA itu. Maka, jadilah kereta itu hanya melayani seorang siswi di Stasiun Kami-Shirataki, mengantar siswi SMA itu ke sekolah dan menjemputnya sepulang sekolah.
Siswi SMA yang belum diketahui namanya itu diharapkan akan lulus pada 26 Maret 2016 ini, masa di mana akhirnya stasiun itu akan ditutup, demikian dilansir dari CCTV dan Citylab pada Minggu (10/1/2016).
Sikap ini mendapat banyak respek dari warga Jepang dan beredar viral di media sosial. Warga mengangkat topi pada pemerintah Jepang yang membuat pendidikan menjadi prioritas utama.
Bravo!
Demi Menunggu Anak Ini Lulus, Operator KA Jepang Tunda Tutup Stasiun
No comments:
Post a Comment