Jan 10, 2016

Mahasiswan Unpad Ciptakan Biopolybag Berbahan Enceng Gondok

Mahasiswan Unpad Ciptakan Biopolybag Dari Enceng GondokSatu kebutuhan utama para petani adalah polybag atau kantong penyemai bibit tanaman. Umumnya, polybag terbuat dari plastik sehingga tidak mudah terurai. Namun, tiga mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) ini punya inovasi polybag ramah lingkungan.


Mahasiswa Fakultas Pertanian Unpad tersebut mengenalkan inovasi kantong plastik untuk pertanian (polybag) berbahan eceng gondok pertama kali pada sebuah forum ilmiah di Inggris. Menuai pujian, inovasi itu dinilai cocok untuk mengatasi masalah sampah plastik di negara berkembang.


Tim yang terdiri dari Supriady Siregar, Gugun Gunawan (Agroteknologi 2012 dan 2013) serta Margaretha Marpaung (Agribisnis 2012), mengganti polietilena sebagai material utama pada racikan bahan pembuat polybag plastik dengan ekstrak tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes). Hasilnya, bahan yang disebut Biopolybag tersebut dapat hancur dalam waktu 9-12 pekan di dalam tanah, air keran, dan air sungai. Sebabnya karena Biopolybag mengandung selulosa atau serat tumbuhan yang menjadi santapan bakteri atau mikroba.


Penelitian dan ujicoba sejak Mei hingga akhir September 2015 itu mereka kirim abstraksi dan laporan hasil risetnya ke acara Indonesian Scholars International Convention (ISIC) 15 th Conference 2015. Panitia yang tertarik pada inovasi tersebut mengundang mereka ke acara yang berlangsung pada 2-5 Oktober lalu di King’s College London, Inggris.


Berbekal dana riset Program Kreativitas Mahasiswa sebesar Rp 6 juta dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, kata Supriady, undangan panitia tersebut mendorong mereka untuk segera merampungkan pembuatan Biopolybag. “Kalau di kuliah, kami belum waktunya membuat riset,” ujarnya.


Supriady mewakili timnya memaparkan riset berjudul Revolution Biopolybag System Based on Water Hyacinth’s Fiber as a Solution for Environmental Friendly Seeding And Seedling Plants. “Kami mendapat pujian dan Biopolybag dinilai cocok untuk masalah sampah di negara berkembang,” ujarnya saat ditemui Tempodi kampus Fakultas Pertanian Unpad, Jatinangor, Senin, (21/12/2015). Inovasi tersebut ikut dibimbing dosen Rija Sudirja.


Temu Ilmiah Mahasiswa Internasional Indonesia tersebut menampilkan puluhan topik riset dengan beragam tema seperti pertanian, telekomunikasi, kesehatan, hingga pembangkit listrik.


Selain cepat terurai, keunggulan lain biopolybag adalah kemampuannya membuat tanaman lebih subur. Sebab, bahan baku pembuatnya murni dari material organik.



Mahasiswan Unpad Ciptakan Biopolybag Berbahan Enceng Gondok

No comments:

Post a Comment