Profesor Onno W. Purbo telah menghabiskan 25 tahun berjuang untuk mendemokratisasikan akses ke jaringan di negaranya. Dimulai tahun 90-an, ia membuat sebuah komputer agar dapat berkomunikasi melalui frekuensi gelombang dari walkie talkie, tetapi penemuan paling menarik adalah “wokbolic” alias wajanbolik, wajan yang ia sulap menjadi semacam parabola untuk menyalurkan wifi ke banyak orang.
Ketika internet mulai populer, beberapa negara mengalami kesulitan dalam mengakses jaringan. Mereka harus cerdik dan kreatif untuk menghubungkan jaringan komputer dari satu device ke device yang lain dengan wifi. Itu yang terjadi di Indonesia.
Onno W. Purbo adalah salah satu pejuang yang mana mengakses informasi melalui internet adalah hak semua warga negara. Penemuannya yang paling terkenal adalah wajanbolik yang ia kembangkan dengan rekannya, Pak Gunadi. Ini adalah jenis parabola yang terbuat dari wajan, semacam panci oriental, yang mana setiap orang memiliki barang tersebut di rumah. Dengan barang dapur tersebut, sinyal nirkabel dapat diperkuat hingga beberapa kilometer jaraknya sehingga dapat menjangkau daerah-daerah yang tidak dapat mengakses jaringan internet.
Pada tahun 1996, mereka mulai bereksperimen dengan versi pertama dari wifi, yang juga digunakan frekuensi diveto untuk percobaan dia dan rekan-rekan kuliahnya. Meskipun ia tidak mempunyai masalah dengan pemerintah karena hal tersebut, 3 tahun yang lalu, ia berkisah sebagaimana ditulis HojaDeRouter.com, “Tidak menyadari potensi pada waktu itu”, waktu itu petugas tidak masuk di laboratorium mereka. “Sedikit lagi saya bakal ditangkap dan dipenjara”, katanya kepada wartawan Francis Pisani.
Wajanbolik merupakan sebuah wajan yang terhubung ke adaptor USB nirkabel dan ditengahnya ada pipa PVC sekitar 7,6cm yang dilapisi dengan alumunium foil. Ketika antena terhubung ke komputer dan menunjuk ke sebuah ‘router’, ruang lingkup jaringan meningkatkan karena ada panci tersebut.
“Pada dasarnya, wajan sangat mirip dengan satelit,” jelas Purbo. “Anda dapat fokus pada tanda dan menciptakan sinyal yang lebih kuat untuk arah tertentu. Dengan demikian, kita bisa mendapatkan jarak yang lebih jauh ke wifi kami”. Dengan kata lain, jika biasanya wifi hanya mencapai 50 atau 100 meter, dengan wajan bisa mencapai 2 atau 3 kilometer. Berkat panci (Anda juga bisa menggunakan tutup panci), sinyal internet dapat menjangkau daerah-daerah yang sulit mengakses internet atau bagi mereka yang memiliki lebih sedikit uang untuk memasang jaringan internet di rumah.
Anda hanya perlu seseorang yang ingin berbagi wifi Anda dengan seluruh masyarakat. Untuk mengembangkan proyek ini, Purbo mendapat bantuan dari keluarga, teman dan “komunitas kafe internet”. Pada tahun 1999, ia menulis sebuah buku tentang bagaimana mengembangkan struktur sederhana internet. Setahun kemudian, ada pemasangan seribu jaringan dengan metode tersebut di Indonesia.
Saat ini, Purbo tetap mendedikasikan diri untuk tetap berkeliling ke beberapa negara dan memberikan workshop dan konferensi guna berbagi pengetahuan. Menurut kekesaksiannya, “Mengajarkan orang bagaimana untuk membangun jaringan mobile mereka sendiri dengan menggunakan teknologi OpenBTS”, sebuah teknologi yang memungkinkan panggilan telepon.
“Di kota-kota besar memiliki serat optik yang bisa memancarkan kecepatan sekitar 10 Mbps. Di pedesaan, dalam banyak kasus, mereka tidak memiliki sinyal internet sama sekali. Kami masih berjuang untuk menyalurkan akses internet kepada para petani di pedesaan”, pungkasnya. Tanpa diragukan lagi, wajan dapat melakukan banyak hal untuk itu.
Sumber: Beritanya.net
Onno W. Purbo Dijuluki Robin Hood, "Pencuri" Internet Si Kaya Untuk Si Miskin
No comments:
Post a Comment