Nokia dulu menyebut Android sebagai semut kecil merah yang mudah digencet dan mati.
Arogansi dan rasa percaya diri yang berlebihan membuat Nokia terjebak dlm innovator dilemma. Sejarah mencatat, yang kemudian mati justru Nokia – tergeletak kaku dalam kesunyian yang perih.
Kodak menyebut kamera digital hanyalah tren sesaat, dan kamera produksi mrk akan terus bertahan. Kodak terjebak halusinasi dan innovator dilemma yang akut. Akibatnya, ruangan ICU yang pengap menanti raga mrk yang merintih kesakitan.
Intel dan Micorosoft (dominasi yang dulu dikenal dengan duo Wintel) terlalu menikmati kekuasannya dalam dunia PC dan Laptop, dan pelan-pelan terjebak innovator dilemma. Mereka terbuai dgn kekuasaannya, dan lengah betapa dariamatis kecepatan kemajuan era mobile computing.
Kini era PC/Laptop sdh hampir berakhir, diganti era mobile smartphone. Dan hegemoni Microsoft serta Intel kian menjadi tidak relevan dalam era smartphone.
Intel dan Microsoft lalu hanya duduk saling bertatapan mata, diam dan termangu. Dalam rasa penyesalan yang pedih dan pahit. Namun dlm bisnis, penyesalan tdk pernah mendapat tempat terhormat.
Pizza hut terus menerus mengenalkan menu baru setiap enam bulan. Sabun Lifebouy berkali-kali melakukan . Facebook dan Bukalapak juga selalu melakukan evolusi.
Nokia kolaps dihantam iPhone di tahun 2007, padahal produsen iPhone bkn perusahaan telco, namun dari industri komputer.
Koran dan majalah mati bkn krn sesama rivalnya, namun karena Facebook dan Social Media (remaja dan anak muda tak lagi kenal koran/majalah kertas. Mereka lbh asyik main Path, IG atau FB. Pelan tapi pasti industri koran dan majalah akan mati).
Televisi seperti RCTI, Trans dan SCTV kelak akan kolaps bukan karena persaingan sesama pemain di industri yang sama, tapi dari makhluk alien bernama Youtube.
Di Amerika, jumlah pemirsa televisi dikalangan anak muda dan remaja, menurun drastis. Dan semua lari ke Youtube. Ini juga kelak akan terjadi di tanah air.
Industri taksi seperti Bluebird goyah bukan karena pesaing sesama taksi, namun dari layanan taksi independen berbasis aplikasi. Di banyak negara, banyak perusahaan taksi konvensional mati digilas Uber dan layanan taksi berbasis aplikasi lain nya.
Dan kini produsen Toyota, BMW dan Mercedes Benz takut bukan karena persaingan sesama mereka. Namun karena kehadiran TESLA, yang entah dari mana tiba-tiba melakukan inovasi radikal dengan produk mobil berbasis elektrik, dengan teknologi mobil tanpa sopir atau otonom (Autopilot Hardware).
Minggu lalu, mobil seri Tesla3 terjual hingga 300 ribu hanya dlm dua hari, padahal unitnya baru dirilis 2018. Jadi indennya dua tahun.
Manusia yang dpt segera beradaptasi dengan keadaan lingkungannya maka dia akan survive.
Jika tidak dapat beradaptasi, maka akan tersingkir dan punah dari lingkungannya.
Ditulis oleh Aditya Kryoadi
Teknologi Terus Berinovasi, Rejuvenasi dan Berevolusi!
No comments:
Post a Comment