Putra dari Denny Sila dan Fara Sila itu juga mendapat penghormatan dari produser festival-festival jazz di Montreal, Kanada, dan Newport, Inggris, George Wein.
Biasanya, Wein enggan menerima apa yang orang sebut “anak ajaib”. Namun, ketika Wein menonton permainan Joey pada 2015 di apartemennya di Manhattan, New York City, pandangannnya berubah.
“Hal yang berbeda dari kebanyakan pemain muda adalah kematangan pendekatan harmoniknya. Permainannya sangat kontemporer, tetapi ia juga punya rasa tentang sejarah musik,” ucap Wein kepada wartawan AP, Charles J Gans, sesudah menonton permainan piano Joey.
Joey, yang lahir pada 25 Juni 2003, akrab dengan jazz karena ayahnya, Denny Sila, merupakan penggemar berat musik itu.
Pada usia enam tahun, Joey mulai belajar main piano dengan arahan dari ayahnya, yang mengajarkan teknik-teknik dasar main piano. Lalu, Joey ikut kursus piano di beberapa sekolah musik di Jakarta.
Pada umur delapan tahun, di Jakarta, Joey tampil bersama pianis terkenal dunia Herbie Hancock, yang ketika itu menjadi duta UNESCO.
Sesudah pindah dari Bali ke Jakarta, pada 2014 Joey dan orangtuanya, yang tadinya berbisnis di bidang periwisata, akhirnya pindah ke New York. Di AS, Joey tampil dalam berbagai festival jazz dan mendapat sambutan baik.
Pada Mei 2015, bekerja sama dengan Motema Music di New York dan produser musik peraih Grammy Awards Jason Olaine, Joey meluncurkan album perdana bertajuk My Favourite Things.
“Jazz merupakan musik yang keras. Anda harus benar-benar bekerja keras dan harus senang melakukannya. Itulah yang paling penting. Bagi saya, jazz merupakan sebuah panggilan. Saya suka jazz karena mengenai kebebasan mengekspresikan diri dan menjadi spontan, penuh ritme, dan penuh improvisasi,” ujar Joey dalam sebuah wawancara.
“Teknik itu penting, tetapi bagi saya pertama kali ketika bermain itu harus dari hati dan merasakan alur. Saya ingin mengembangkan permainan piano saya dengan berlatih dan bermain, dan menantang diri untuk menjadi lebih baik setiap hari,” tambahnya.
Nominator Pertama Asal Indonesia di Ajang Grammy Award (Bag 2)
No comments:
Post a Comment